KALUT I

509 57 2
                                    


POV Author

Suara keras terdengar di jalan. Bruk! Sebuah kecelakaan parah telah terjadi. Orang-orang yang berada di sekitar segera berlarian mendekat.

"HEI, ADA YANG KECELAKAAN! CEPAT PANGGIL AMBULANS DAN POLISI!" teriak salah seorang penolong yang pertama kali melihat kejadian itu. Beberapa orang lain segera membantu, dengan panik mereka mencari cara untuk menolong.

Sosok tubuh tergeletak tak berdaya di pinggir jalan, darah mengalir deras dari lukanya.

"Sakit..." rintih salah satu korban dengan suara lemah dan air mata menetes di pipinya.

"Sabar ya, Dek. Ambulans akan segera datang menolong," Kata salah satu penolong yang mencoba menenangkan korban.

Tak lama kemudian, suara sirene ambulans terdengar mendekat. Petugas medis segera turun dan berlari ke tempat kejadian.

"CEPAT, PAK! DIA SUDAH KELUAR BANYAK DARAH!" teriak salah satu penolong.

Petugas medis dengan cepat memeriksa kondisi kedua korban. Salah satunya masih bernapas meskipun dengan susah payah. Namun wajah mereka berubah suram saat memeriksa korban lainnya.

"Yang satu masih hidup, tapi yang satu lagi sudah meninggal," ucap salah satu petugas dengan nada berat. Kedua korban segera dilarikan ke rumah sakit. 

                                                                                            ---

Di ruangan dingin di rumah sakit, terdapat dua tubuh terbujur kaku di atas meja operasi. Seorang wanita terbangun dengan ekspresi yang kosong, mencoba untuk memahami apa yang baru saja terjadi. Namun dia merasa ada yang aneh. Dia melihat sesosok aneh dengan pakaian putih juga terdapat sayap besar yang muncul entah dari mana dan sosok bersayap itu memanggilnya.

"Hei, kamu Coba ke mari," katanya.

"Saya?" tanyanya sambil menunjuk diri sendiri.

"Bukan, tapi dia," jawab sosok bersayap itu sambil menunjuk mayat yang terbaring di atas meja.

"Aneh banget. Kenapa ada orang yang pakai kostum sayap di rumah sakit? Emangnya sekarang Halloween?" pikirnya dalam hati.

"Ternyata dia sudah mati," ucap sesosok bersayap itu sambil menatap tajam. "Kamu, ke sini" menunjuk seorang wanita itu.

Dia berjalan mendekat, meskipun hati dan pikirannya penuh dengan tanda tanya. "Ya, kenapa?"

"Saya hanya mau memberitahumu, bahwa raga mu sudah mati tapi jiwa mu masih hidup," katanya dengan tenang.

"Hah? Lawakan macam apa ini?" Dia tertawa kecil, meski ada perasaan aneh yang mulai mengganggunya.

"Sayangnya, jiwa temanmu sudah mati, tapi raganya masih hidup," lanjut sosok bersayap itu.

"TEMAN? Seingatku, saya berkendara sendiri," Jawabnya bingung.

"Kalau begitu, mungkin dia korban lain. Kamu masih mau hidup?" tanya sesosok bersayap itu dengan serius.

"Hah? Pertanyaan macam apa itu, saya aja masih hidup!" jawabnya kesal.

Sosok bersayap itu tersenyum tipis. "Kamu tidak percaya? Coba buka kain yang menutupi mayat di kasur itu".

Dengan ragu, dia mendekati kasur dan menarik kain yang menutupi tubuh itu. Saat kain terangkat, matanya membelalak.

"HAAAAAA! GAK, GAK MUNGKIN! ITU BUKAN SAYA! SAYA MASIH HIDUP. BUKTINYA SAYA BISA NGOBROL SAMA KAMU. INI BUKAN SAYA!" teriaknya dengan rasa takut.

Sosok bersayap itu menghela napas panjang. "Sudah saya katakan, jiwamu sudah terpisah dari ragamu, tapi jiwamu masih hidup. Kamu kini sudah menjadi roh".

"GAK MUNGKIN!" ucapnya mundur ketakutan.

Sosok bersayap itu mendekat. "Aku menawarkanmu kesempatan jika kamu ingin hidup kembali, tapi dengan satu syarat kamu harus masuk ke dalam tubuh korban kecelakaan itu".

"APA? mana mungkin bisa, dia seorang pria sedangkan saya perempuan!" teriaknya.

Pria bersayap itu hanya mengangguk. "Pegang tangannya dan pejamkan matamu".

"Enggak mau! Kalau harus seperti itu, lebih baik saya mati saja!" jawabnya tegas.

Namun, sosok bersayap itu tidak memberikannya pilihan. Dia meraih tangannya dan memegangkannya ke tangan korban. "Sudah, pegang saja dan pejamkan matamu," perintahnya dengan tegas.

Dengan rasa takut dia menurut. Begitu matanya terpejam, penglihatannya mulai memudar dan berubah menjadi gelap. Dia merasa seolah sedang jatuh ke dalam kegelapan yang sangat dalam dan tanpa ujung.

Di saat terakhir kesadarannya hilang, terdengar suara lembut yang berbisik di telinganya.


"Selamat datang di kehidupanmu yang baru".



- TBC -

KALUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang