Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dani memarkirkan mobilnya sesuai dengan lokasi yang diinformasikan Jiandra, hampir sepuluh menit berlalu akhirnya Jiandra menunjukkan batang hidungnya, Jiandra melihatnya dan langsung menghampiri Dani namun ia terhenti ditengah langkahnya saat seorang wanita berlari menghampiri Jiandra. Dani mengerutkan keningnya melihat keduanya berbincang dan tak lama ia melihat Jiandra tersenyum, sebuah senyuman yang jarang bahkan hampir tidak pernah ia lihat sebelumnya. Setelah obrolan singkat yang entah apa pembahasannya Jiandra melanjutkan kembali langkah kakinya, sebelum dirinya benar-benar dekat, Dani lebih dulu masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya
Tanpa basa-basi, Jiandra langsung masuk dan duduk di kursi penumpang, meletakan tas nya pada kursi belakang dan mulai memasang sabuk
"Ketik alamat yang mau dituju" ucap Dani sedikit dingin, namun Jiandra tidak ambil pusing, ia langsung mengetikkan alamat, navigator mobil mulai menjalankan tugasnya, Dani pun menancap gas
Hampir setengah perjalanan tanpa obrolan apapun kecuali suara radio mobil yang terus memutar lagu-lagu western
"Gue kira lu gak bisa senyum"
Jiandra yang sibuk berkutik dengan ponselnya pun terdiam dan langsung menoleh kearah Dani, namun yang ditatap hanya mampu melirik reaksi Jiandra dari sudut matanya
