• A L M O S T •
Dani mengedipkan mata mengumpulkan kesadarannya, perlahan ia mendongak dan mendapati Jiandra yang masih tertidur. Bola mata Dani spontan membesar, ia langsung melepas pelukannya dan menepis selimut yang lebih banyak menutupi tubuhnya dibanding Jiandra. Dani perlahan turun dari kasur, ia menatap wajah Jiandra yang masih pulas lalu merapihkan selimut demi menutupi tubuh Jiandra. Tanpa pikir panjang lagi Dani berlari bergegas menuju toilet, ia menatap cermin dihadapannya dengan wajah memerah."Ini wajar kan cowok pagi-pagi kayak gini? Astaga Dani," ia mengoceh seraya mengusak rambut dengan frustasi.
.
.
.
.
.Setelah Dani dapat menenangkan tubuhnya, ia pun kembali ke ruangan dan sudah mendapati suster jaga tengah mengganti infusan Jiandra. Dani langsung menghampiri dokter yang sedang memeriksa. Singkatnya, kesehatan Jiandra sudah mulai membaik dan ia diizinkan pulang lusa dengan catatan Jiandra harus memperhatikan pola makan serta jam tidurnya. Dani mengangguk sesekali melirik Jiandra yang sudah selesai ditangani oleh suster. Setelah obrolan singkat tersebut, tak lama masuk petugas lain mengantar sarapan, setelah dokter dan suster berpamitan, Dani dengan sigap langsung mengatur meja untuk meletakkan bubur serta buah potong.
Dani mulai mengaduk bubur yang terlihat kurang menggugah selera itu, ia tiup perlahan hingga kepulan asapnya menghilang,
Tanpa diminta, Dani mulai menggerakkan tangannya menyuapi Jiandra, "Helo? ini tangan gue pegel,"
Jiandra pun membuka mulut menerima suapan pertama Dani. Seperti visualnya, bubur yang dihidangkan memang berbumbu tipis hampir hambar, namun mau tidak mau Jiandra harus menghabiskan nya. Setelah suapan terakhir, Jiandra mulai meneguk air dihadapannya, begitu Dani mulai membuka plastik pada piring buah dan menyuapi apel potong, Jiandra menggeleng sebagai penolakan.
"Lu aja yang makan, itung-itung sarapan" Ucap Jiandra, Dani pun tersenyum dan mulai menikmati buah potong tersebut.
"Jian, abis ini gue mau langsung cabut karena ada janji tapi gue udah minta Yoga buat gantiin, jadi nanti kalau perlu apa-apa lu bisa bilang dia ya," Dani menjelaskannya secara garis besar, walau sebenarnya tidak ada kewajiban bagi Dani untuk menjelaskan hal tersebut, hanya saja ia berfikir untuk mengabari apapun yang akan dilakukannya saat hal tersebut berkaitan dengan Jiandra.
"Oke"
"Oh iya Jian...."
"Hm?"
"Maaf semalam gue tidur di kasur lu, gue-"
"Gue yang bawa lu pindah ke kasur"
"Hah?"
"....."
"Bukan karena gue jalan sendiri? Soalnya gue suka tiba-tiba sleep walker gitu"
"Gue yang mindahin lu"
"Kenapa?"
"Lu gak bisa tenang tidur di sofa karena dingin tidur tanpa selimut kan?", Dani mengangguk sebagai jawaban, "Dan gue juga gak bisa nyerahin selimut satu-satunya buat lu pakai sendiri. Ada saran lain selain kita harus sekasur?"
Satu sisi Dani merasa lega karena ia pindah bukan karena kebiasaan sleep walker nya dan disisi lain ia jelas tercengang atas keputusan Jiandra yang cukup di luar nalar.

KAMU SEDANG MEMBACA
A L M O S T (HoonSuk)
Fanfiction"I almost had you, you almost love me" •Treasure OT10 ©celanapanjangpaji