20.

234 43 11
                                    

• A L M O S T •

Jiandra menggerakan garpu di piring tanpa ada niatan memakan kue dihadapannya bahkan matanya hanya fokus ke arah Dani yang sedang menikmati kue nya.

"Gak lu makan itu kue?" Pertanyaan David memecah fokus Jiandra. Anak kos yang saat itu sedang menikmati kue masing-masing spontan menoleh ke arah piring Jiandra dengan kue yang masih utuh.

"Makan enggak nya bukan urusan lu" Jiandra menjawab dengan nada ketus, David hanya tersenyum mendengar respon Jiandra. Yoga yang duduk di samping Dani menyenggol lengan Dani.

"Jian kalau kue nya belum mau dimakan simpan di kulkas dulu aja buat besok" Dani memberi saran dengan hati-hati, Jiandra tidak menggubris saran Dani, ia masih tetap membalas tatap dengan David.

"Ah gue baru inget", David mendorong piring kue dihadapannya, ia mulai menopang dagunya dengan tangan di meja seraya menatap Jiandra. "Bang, lu tau hari ini Aji ke toko ibu lu?" Tatapan David kini berpindah ke Dani, ia dapat melihat ekspresi bingung di wajah Dani.

Jiandra meletakan kasar garpu ditangan, bibirnya terkatup menahan emosi, Lintang yang berada disamping Jiandra menegakkan posisi duduknya seolah bersiap akan kemungkinan buruk yang akan terjadi. David tertawa pelan melihat respon jelas Jiandra.

"Bunda gue florist, dia punya toko bunga di daerah selatan. Jadi ya Jiandra nemuin bunda gue buat beli bunga" Dani berusaha menjelaskan dan berharap dapat mencairkan suasana.

"Gitu, Ji? Bukan karena lu mau nyari tau tentang bang Dani kan?" Entah apa yang merasuki David malam ini, ia tampak sedang menguji kesabaran Jiandra setelah beberapa bulan keduanya tidak banyak berinteraksi.

"Jiandra ke toko karena mau beli bunga untuk final pro-".

"Yang dibilang David gak salah" Jiandra menatap nyalang ke arah David. "Gue emang ke toko buat nyari tau tentang lu".

David tersenyum puas mendengar pengakuan Jiandra.

Namun berbeda dengan Dani yang kini hanya bisa menatap Jiandra dengan tidak percaya, ia berusaha menghilangkan kesalahpahaman anak kos tapi responnya justru seperti ini? Dani jadi bertanya pada dirinya sendiri, apa kepentingan Jiandra menemui bunda nya, apakah Jiandra sampai detik ini masih menganggap kalau dirinya adalah Angkasa?.

"Lu bercanda? ngapain nyari tau tentang bang Dani?" Kini Yoga mulai angkat bicara.

"Terus gimana? Lu udah percaya kalau bang Dani bukan Angkasa?"

srrkkk

Saat Jiandra berdiri dari bangkunya, Lintang spontan melakukan hal yang sama, namun Dani masih diam mencerna ucapan David. 

"Lu kalau ada masalah sama gue tumpahin langsung ke gue!" Lintang menahan lengan Jiandra yang sudah bersiap menghampiri David. "Lepas, Tang. Lu gak usah ikut campur".

"Bang"

"Lepas!"

Lintang dengan gemetar melepas cengkraman nya dan membiarkan Jiandra menghampiri David.

"Urusan lu apa sampai ngikutin gue gitu!?"

"Hahaha ngikutin? Gue cuma gak sengaja liat lu masuk toko ibu nya bang Dani, bahkan pertanyaan gue tadi hanya praduga gue tapi lu sendiri yang memverifikasinya"

A L M O S T (HoonSuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang