13.

224 36 7
                                    

• A L M O S T •

Dani menggeliat dalam tidurnya sebelum akhirnya ia terbangun, dilihatnya jam masih menunjukkan pukul enam pagi, terlalu dini baginya untuk bangun di hari libur. Tangannya mulai meraba tombol lampu di meja nakas, saat lampunya menyala ia mendapati botol berbahan stainless di sana, dengan kondisi kepala sakit ia mulai beranjak dari kasur dan mengambil botol dihadapannya. Saat ia buka, hidungnya langsung menangkap wangi jahe dan lemon, ia menyesap nya sedikit dan dapat merasakan rasa manis dari madu. Dani menikmati seduhan yang ia tebak dibuat oleh Yoga untuk menghilangkan efek mabuk.

Dengan langkah gontai ia mulai keluar kamar menuju ruang tengah, dinyalakannya televisi dengan volume rendah karena ia paham di jam segini penghuni kos lain masih tertidur pulas.

Seketika gerakan tangan Dani terhenti kala ia hendak menyesap kembali minumannya. Dani menyerengit menahan sakit kepala dan disela-sela rasa sakit tersebut memori aneh mulai terputar secara samar,

drrtt drrttt

Dering ponsel membuyarkan lamunannya, Dani langsung mengangkat panggilan tersebut saat nama Kanaka tertera di sana.

"Kenapa, Ka?."

"Plis nanti kalau Abi tanya-tanya perihal kita minum semalam lu jangan cerita kalau gue yang ajak ya."

"Lu udah baikan sama Abi?."

"Udah, dia juga udah jelasin alesan dia jarang ada waktu belakangan ini karena lagi handle event akhir tahun."

"Terus elu percaya?."

"Aji belakangan ini jarang di kosan juga kan?,"

"Hah? Kenapa bahas dia?,"

"Kalau dia jarang di kosan ya berarti Abi gak bohong. Karena mereka panitia acara, Abi wakil dan Aji ketua nya."

Dani terdiam, ia memang jarang melihat Jiandra belakangan ini bahkan tak jarang teman satu kos nya itu selalu pulang larut malam,

"Terus gue semalam balik ke kosan gimana?."

"Abi nyamperin kita dan dia yang antar lu balik ke kosan,"

"Hah!? Terus, Abi yang bawa gue-"

"EH! Gue tau ya arah pertanyaan lu, kata Abi semalem yang ngangkut lu dari mobil tuh Aji."

"Hah?."

"Jadi gue harap lu gak aneh-aneh."


Dani menoleh dan mendapati Jiandra yang sepertinya baru selesai berolahraga. Tanpa berpamitan, Dani langsung memutus sepihak obrolannya dengan Naka,

"Kelar lari?," Dani berbasa-basi, namun Jiandra tetaplah Jiandra, ia hanya mengangguk singkat dan langsung melangkahkan kaki menuju kamarnya.

Dani meneguk kembali air madunya namun setelah itu genggamannya melemah, botol terjatuh dan berdenting kencang di lantai. Jiandra yang belum lama masuk kamar seketika membuka pintu dan langsung menghampiri sumber suara. Dani menoleh dan mendapati Jiandra tanpa baju berdiri disampingnya, ia menatap kagum proporsi tubuh Jiandra dengan perut yang terpahat sempurna.

A L M O S T (HoonSuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang