• A L M O S T •
Kicauan burung beralun indah bersamaan dengan suara tawa. Dani perlahan beranjak dari kasur menuju jendela kamar dan membuka gorden yang menutupi. Seperti yang dikatakan Jiandra, pagi ini Dani dapat melihat halaman rumah yang indah dihiasi dengan rumput hijau, pohon mangga yang berbuah, bunga bermekaran serta anak-anak yang sedang bermain.
Tok tok tok
Suara ketukan menyadarkan Dani, ia bergegas membuka pintu dan mendapati Hana bersama gadis kecil yang mengintip dibalik tubuhnya,
Gadis kecil yang sedari tadi bersembunyi dibalik tubuh Hana dengan malu-malu menampakkan keseluruhan wajah manisnya, Dani langsung berjongkok untuk menyapa,
"Kak Asa?,"
Namun ucapannya tertahan di tenggorokan, ia mengedip bingung saat gadis dihadapannya memanggil nama yang asing ditelinga,
"Astaga, maaf nak Dani, Mentari kira kamu Angkasa,"
"Huh? Dia bukan kak Asa, Oma?," Dani tersenyum getir, perlahan ia mulai membelai rambut Mentari, gadis kecil yang saat ini tengah menatapnya dengan sedih,
"Maaf ya, kakak bukan kak Angkasa, wajah kita memang mirip tapi nama kakak Dani." Dani menjelaskan dengan ramah, berharap anak dihadapannya dapat mengerti tanpa harus kecewa,
Mentari mengangguk dan mulai mengulurkan tangannya, walau sempat ragu, Dani akhirnya menerima uluran tangan tersebut.
"Ayo kita sarapan, kak Dani." Dani tersenyum lega, bersyukur anak dihadapannya dapat mengerti tanpa banyak menagih penjelasan. Kini keduanya berjalan beriringan tanpa melepas tautan mereka, gadis kecil itu sesekali mendongak menatap wajah Dani seakan menegaskan sosok yang saat ini berjalan disampingnya.
Tak lama Dani memasuki ruang makan, Jiandra menyusul dengan anak-anak yang lain. Mereka secara spontan berlari kearah Dani dan memeluk nya erat. Dani langsung paham jika anak-anak ini pasti salah mengira, persis seperti yang dilakukan Mentari tadi.
"Kalian asal peluk aja, emang udah kenal Dani?," Ucap Jiandra lurus tanpa basa-basi, sontak anak-anak melepas pelukannya dan melangkah mundur, mereka kompak menatap Dani yang tersenyum canggung seraya melambaikan tangan.
"Ma- maaf," ucap salah satu anak dengan perasaan bersalah dan sungkan. Dani menatap Jiandra dengan kesal, ia pikir tidak semestinya Jiandra langsung berucap tegas seperti itu,
"Hahaha gak apa-apa, ayo sekarang kita sarapan dulu setelah itu kita saling kenalan ya." mendengar ajakan Dani, Mentari kembali menggandeng tangannya, ia bahkan mengulurkan tangan satunya ke arah Jiandra, Jiandra menoleh sekilas kemudian menerima uluran tangan Mentari. Kini mereka bertiga berjalan beriringan dengan Mentari yang berada ditengah.
Walau tak berkesan mewah namun suasana pagi yang tersaji terasa nikmat dan hangat.
Setelah menyelesaikan makan pagi, Dani menyusul Jiandra serta anak-anak yang saat ini bermain diruang tengah, Dani mulai membaur diawali kegiatan menggambar, mewarnai serta membacakan dongeng anak. Semua berjalan sesuai dengan pengharapan Dani, ia dapat bergabung dengan anak-anak tanpa harus merasa canggung. Dani sangat bersyukur.
Saat memasuki jam tidur siang, Dani memutuskan untuk melihat-lihat halaman belakang. Kini ia sedang menikmati semilir angin di bangku taman, matanya bertemu tatap dengan Jiandra yang mulai berjalan kearahnya dan mengambil tempat disebelahnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
A L M O S T (HoonSuk)
Fanfiction"I almost had you, you almost love me" •Treasure OT10