• A L M O S T •
"Kapan mau nampar gue?"
"Sekarang"
"Kanan, kiri atau ke duanya, lu bebas nentuin"
Jiandra siap dengan segala pilihan Dani, tamparan bukan suatu hal besar baginya jika dibandingkan dengan apa yang sudah ia lakukan ke Dani.
Jika dapat bertukar peran, belum tentu Jiandra dapat memaklumi dan tetap berdiam diri menerima perlakuan yang tidak mengenakkan seperti apa yang ia lakukan kepada Dani. Menganggap seseorang yang kita kenal sebagai orang lain adalah hal menyakitkan untuk diterima. Jiandra sadar dengan kesalahannya, tidak seharusnya ia terjebak dengan kenangan masa lalu yang melibatkan Dani.
Jiandra tersenyum kala tangan Dani terangkat, ia sudah siap menerima tamparan sekeras apapun. Namun perlahan Jiandra mulai menegakan tubuhnya saat tangan Dani kembali turun, ia menatap Dani yang saat ini tampak pucat dengan tumpuan yang mulai melemah, dengan gerakan cepat Jiandra menarik tangan Dani dan menahan tubuh yang siap terjatuh dihadapannya.
Jiandra panik melihat kondisi Dani, ia mulai mencari inhaler dikantong baju dan celana Dani, namun hasilnya nihil. Jiandra bingung harus melakukan apa saat dilihat nafas Dani yang mulai tidak stabil, tanpa pikir panjang ia langsung membaringkan tubuh Dani dan memberikan pertolongan pertama. Namun tatapan Dani semakin kosong, ia bahkan tidak merespon panggilan Jiandra.
"Danis, please!"
Tangan Jiandra mulai gemetar saat memberi tindakan, tanda-tanda kehidupan di mata Dani semakin pudar. Pengunjung sekitar mulai mengerubungi dan membantu Jiandra menghubungi bantuan terdekat.
"Dani.. RAJA", Jiandra dapat mendengar suara ibunda Dani yang berlari menghampiri anaknya. Ia mulai menangis melihat kondisi putra satu-satunya yang semakin lemah.
"Danis!"
Dengan teriakan gemetar Jiandra justru mendapati Dani menutup mata dengan tangan terkulai lemah.
"No no jangan tidur, please Danis sadar!!"
Tak lama bala bantuan tiba, tubuh Dani langsung diangkat menggunakan emergency bed, tim yang menangani langsung berpindah diatas tubuh Dani seraya memberikan RJP (resusitasi jantung paru). Selama perjalanan menuju ambulan tim medis tidak henti memompa dada Dani. Begitu tubuhnya berhasil dibawa masuk, tim medis langsung memasang selang oksigen dan melakukan pengecekan denyut nadi secara berkala.
Mobil orang tua Dani tertinggal jauh dari lokasi ambulan, suara sirine yang terdengar samar memberikan trauma tersendiri bagi Jiandra hingga akhirnya mobil yang ditumpanginya berhenti tepat di lobby rumah sakit. Dengan tergesa, Jiandra langsung berlari menerobos kerumunan, dengan wajah penuh kecemasan ia mulai menanyakan keberadaan Dani. Suster yang saat itu tengah berjaga langsung mengarahkan Jiandra. Langkahnya semakin berat kala matanya mendapati tubuh berbaring Dani sudah dipasang alat dan selang oksigen.
"Apakah anda keluarga pasien? Bisa ikut saya untuk mengisi data diri di meja depan?"
Jiandra tidak merespon pertanyaan suster yang baru keluar dari ruang rawat,
"Saya.. saya ayah pasien" ucap ayah Dani yang baru datang. "Kamu tunggu disini sama Jiandra" titah kepala keluarga kepada istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A L M O S T (HoonSuk)
Fanfiction"I almost had you, you almost love me" •Treasure OT10 ©celanapanjangpaji