02.

1.4K 129 2
                                        

"Morniiingggg" dengan sapaan sumringah, Juanda menghampiri yang lain diruang tengah, Arthur menyesap kopi hitamnya seraya menelusuri sekitar ruang

"Aji sama David?" Ucap Arthur, mengundang tanda tanya diantara yang lain, mereka pun ikut mencari keberadaan Jiandra dan David sebelum Elang akhirnya buka suara dan menjelaskan jika David saat ini berada di kamar Jiandra, tanpa pikir panjang Harvis dan Lintang langsung melesat menuju kamar Jiandra, Dani memperhatikan dengan bingung saat yang lain satu persatu mulai melakukan hal yang sama, ia pun menatap Yoga dan menarik tangannya untuk ikut menghampiri yang lain, tujuan utama, kamar Jiandra

"Lu ngerusak suasana kalo gini caranya, Ji. Stop jadi egois!"

"Kalian maksa gue buat ikut, gue turutin, gue gak bilang bersedia ikut disemua kegiatan yang kalian tentuin, gue cuma nolak buat ke pantai, Dav. Dimana letak egois gue!?"

Dani maupun yang lain jelas mendengar keributan didalam sana, namun mereka masih mematung tanpa melakukan apapun, berdiam diri memperhatikan pintu yang tertutup. Lintang sudah dalam posisinya, memegang kenop pintu seakan sedang bersiap-siap menerobos jika terjadi hal yang tidak diinginkan, pemandangan ini terbilang baru untuk Dani maupun Yoga

"Kenyataannya lu emang gak bisa ikhlas!"

"Tau apa lu tentang gue bangsat!!"

Lintang langsung mendorong pintu dan berlari menuju Jiandra yang tengah bersiap melayangkan pukulan kewajah David, yang lain pun langsung berlari masuk untuk memisahkan keduanya

"Masih pagi buat ribut! Apa-apan sih!" Jay buka suara, ia berdiri diantara David dan Jiandra seraya merentangkan kedua tangannya, "Kita kesini buat refreshing bukan buat nyaksiin kalian ribut, cukup lah ribut-ribut nya di kosan aja!"

Jiandra melemahkan kepalan tangannya, ia menepis tubuh Lintang dan langsung berbalik arah untuk keluar kamar, namun langkah kakinya terhenti saat David mulai mengoceh kembali

"Bukan cuma lu yang sedih kehilangan Angkasa, lu pikir selama dua tahun ini gue haha hihi tuh gak inget sama Angkasa, Ji!?", David menarik nafas panjang dan menghembuskan nya dengan berat, jarinya mulai terkepal menyalurkan emosi yang ia tahan, "Gue yakin bukan cuma kita doang yang sedih tapi Angkasa bakalan lebih sedih ngeliat lu kayak gini"

Mata Jiandra dan Dani bertemu

"Mau sampai kapan lu kayak gini, Ji?" Pertanyaan terakhir yang dilontarkan David membuat kaki Jiandra kembali melangkah, ia meninggalkan ruangan tanpa memberi jawaban

Jay menepuk punggung David pelan, seakan memberi kekuatan

"Angkasa siapa?" Yoga dengan polos memecah keheningan, David menatap wajah Yoga dan seketika air matanya menetes, membuat yang lain bingung. Baru kali ini mereka melihat David menangis

• A L M O S T •

Dani membulatkan tekad, ia memutuskan untuk ikut campur dalam masalah yang tidak ia ketahui sebabnya, ia hanya ingin agenda liburan yang sudah disiapkan dan disusun bersama dapat berjalan sebagai mana mestinya. Disaat yang lain mulai sibuk merapihkan barang kedalam mobil, Dani dengan izin Arthur memutuskan untuk mencari Jiandra, Arthur meyakinkan Dani jika ia mampu menjelaskan situasinya kepada yang lain dan Dani hanya perlu fokus untuk membawa Jiandra kembali untuk ikut serta dalam agenda liburan

Dani memutari area villa, ia menghela nafas lega saat mendapati Jiandra tengah sibuk menyesap rokok di taman belakang villa. Jiandra menoleh saat mendengar langkah kaki dari arah belakang namun ia terkejut saat yang ia temui adalah Dani dengan wajah tersenyum tengah berjalan kearahnya

A L M O S T (HoonSuk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang