Dani masih fokus mendengarkan penjelasan dosen seraya menggulir layar iPad dan mencatat poin-poin penting materi pagi ini. Notifikasi mengambang muncul, Dani mulai membaca isi pesan tanpa mengangkat benda itu dari posisinya,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jay ultah?" Dani bermonolog membaca pesan grup, ia mulai memikirkan mau memberikan apa untuk Jay mengingat keduanya cukup dekat. Masih dalam posisi sama, Dani mulai membuka aplikasi belanja online dan sepasang sepatu langsung menarik minat Dani namun ia tidak tau pasti ukuran yang digunakan Jay, ia mulai menggulir kembali layar dihadapannya sampai akhirnya Dani memutuskan untuk membeli satu set pakaian dengan merek ternama. Dani berhasil melakukan pembayaran bersamaan dengan dosen yang mengakhiri sesi belajar nya.
Masih ada mata kuliah siang namun waktu masih menunjukkan pukul sepuluh pagi, jadilah Dani memutuskan untuk ke perpustakaan guna menyelesaikan tugas laporan nya. Setelah menghabiskan waktu hampir dua jam bergelut dengan tumpukan buku dan suara ketikan pada keyboard portabel, akhirnya Dani merampungkan tugasnya. Sebelum memasuki mata kuliah kedua, Dani memutuskan untuk mengisi perut. Di kantin ia tanpa sengaja bertemu dengan Naka dan Abi,
"Dari tadi, Ka?"
"Eh baru kok, duduk duduk, beli apa?"
"Mie ayam" ucap Dani seraya mengambil tempat disamping Naka.
"Kamu mau makan nasi atau enggak?" Tanya Abi yang masih berdiri disamping Naka, yang ditanya hanya menggeleng seraya menunjuk stan batagor, Abi pun paham dan langsung bergegas memesan makanan.
"Sekali tunjuk langsung diturutin ya" ucap Dani dengan nada meledek.
"Udah paham dia mah sama selera gue jadi gak perlu rekues ABC, lu abis ini ada kelas lagi?"
"Iya, gue tadinya mau balik kosan tapi kerjaan banget gak ada kendaraan gini"
"Terus lu berangkat ngojol?"
"Nebeng Jiandra"
Naka ber-oh-ria tanpa bertanya lebih lanjut, tak lama Abi datang dengan sepiring batagor dan air mineral. Mereka mulai menikmati makan siangnya.
Setelah hampir satu jam waktu yang Dani habiskan di kantin untuk makan siang dan mengobrol dengan Naka kini ia mulai melangkahkan kaki menuju lantai dua untuk mengikuti mata kuliah terakhir. Sesaat ia menapakan kaki di tangga terakhir, langkahnya terjeda karena ia harus merapihkan poni yang tertiup angin hingga menampakan seluruh dahinya, Dani menatap langit yang cukup cerah namun intensitas angin siang ini lumayan kencang, ia berdoa semoga saja hari ini tidak turun hujan mengingat ia datang ke kampus mengendarai motor.
Lain hal dengan Jiandra yang saat ini tengah berjalan menuju parkiran dengan earphone terpasang di telinga. Ia terpaksa membuka room chat yang sedari tadi diabaikan hingga tiba satu titik Jiandra akhirnya membalas pesan tersebut dengan perasaan tidak senang,