A L M O S T (HoonSuk)

17.

• A L M O S T •

Acara yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Dani dengan perasaan bangga membuka pintu pameran fotografi yang digarap bersama dengan tim nya. Ia merasa puas atas kerja keras yang merusak jam tidurnya, banyak karangan bunga berisi ucapan selamat yang dikirim menghiasi lorong. Senyum Dani mengembang cerah saat anak kos berbondong-bondong datang,

"Gila keren banget, selamat ya bang"

"Ah makasih Jay, makasih juga loh buat kalian udah nyempetin dateng"

"Harus dateng lah bang, kita keliling dulu gak sih lihat-lihat?," Ajakan Harvis mendapat anggukan setuju, mereka pun secara otomatis terbagi menjadi tiga kelompok yang langsung berpencar melihat hasil karya Dani.

"Selamat ya," David menyerahkan buket bunga kearah Dani,

"Repot-repot banget, lu dateng juga udah cukup, thanks ya Dav,"

"Setelah ini lu gak ada alesan balik larut malem lagi ya bang"

"Hahaha iya"

"Sebuah pencapaian lainnya,"

Dani mengakat alisnya dan mengikuti arah pandang David, kini ia mendapati kehadiran Jiandra dari arah pintu masuk. David menepuk pundak Dani sebelum akhirnya ia memilih undur diri dan menyusul anak-anak lain.

"Rambut lu," Dani dengan spontan merapihkan rambut Jiandra seraya tertawa, tak lama gerakannya tertahan, ia menarik tangannya begitu sadar sikap tidak sopan nya, "Sorry,"

"Gue yang harusnya say sorry"

"Kenapa?"

"Gue dateng gak bawa apa-apa" ucap Jiandra seraya menatap buket bunga yang Dani peluk ditangan kirinya,

"Ish apasih, lu dateng juga gue makasih banget. Karena info dari Naka lu masih ngerjain final projek akhir tahun kampus kan, pasti lagi sibuk-sibuknya"

"Hm, udah jalan sembilan puluh persen, sisanya diurus Abi"

"Oh ya? Berarti lu gak perlu bolak-balik kampus dihari libur lagi dong?"

"Hm"

Dani tertawa canggung, begitupun dengan Jiandra yang terus menghindari kontak mata dengan Dani

"Bang.."

"Waittt, panggil Dani aja kayak biasanya jir, kita cuma beda beberapa bulan, lu masih kepikiran teguran David ya perihal cara manggil gue?"

"Kalau dipikir-pikir ucapan David gak salah"

"Salah anjir, panggil gue Dani aja, gak usah pake bang bang segala"

"Iya, Danis"

Jantung Dani langsung berdetak kencang saat Jiandra memanggilnya dengan nada lembut diakhiri senyuman manis,

"Danis... Jarang banget ada yang manggil gue Danis"

"Yaudah, sekarang dan seterusnya gue yang panggil lu Danis"

Sialan.

"Ha.. oke oke, atur aja"

"Setelah pameran, lu ada acara kayak after party anak projekan lu?"

"Ada, paling minum-minum doang, kenapa?"

"Gak apa-apa, have fun. Sekali lagi, selamat ya atas projek lu" ucap Jiandra, "Temenin gue muter-muter liat hasilnya, boleh?"