Jangan lupa vote dan komentarnya. Terima kasih!
"Ce Prista, peserta yang lolos seleksi kompetisi bakal diumumkan hari ini, kan?"
Sudah dua hari belakangan Prista tak bisa tidur nyenyak; jantungnya berdegup kencang menunggu kabar baik apalagi setelah Instagram resmi Get Ready With You menyampaikan melalui story bahwa dua puluh peserta terpilih akan memeroleh email untuk melanjutkan ke tahap interview.
Prista dan Joanna duduk bersila di lantai ruang tamu. Mata mereka tertuju pada layar laptop yang terletak di atas meja pendek, yang menampilkan inbox mail yang isinya sama sekali tak berubah meski sudah empat jam ditunggu dan di-refresh berulang kali. Saking lamanya, mereka suntuk lantas mengisi kegiatan dengan membuat mie instan, memesan camilan dari resto cepat saji, minum cokelat panas, menonton film dokumenter pada televisi 60 inch, dan berakhir iseng skincare-an.
"Apa jangan-jangan aku nggak lolos, ya?" Prista menyuarakan pemikiran pesimisnya lirih. Joanna buru-buru menyanggah sambil mengepalkan kedua tangan kuat; memberi semangat, "Jangan mikir gitu! Ayo kita tunggu sampai malam baru kita udahan, Ce!"
Mereka persis seperti anak kembar siang ini—mengenakan kaus putih, celana pendek hitam sepaha, mengikat rambut ke atas menggunakan jedai, dan mengaplikasikan mugwort mask pada permukaan kulit, membuat wajah mereka tampak hijau seperti salah satu kawan Sherk. Di sekitar mereka, ada piring kotor sampai bungkus camilan yang belum dibuang—terlalu fokus menunggu email masuk.
"Atau coba kita refresh sekali lagi, setelah itu kita diemin dan kita jalan-jalan keluar aja."
Prista memejamkan mata, menautkan jemari, lantas merapalkan doa pada pencipta semesta. Tuhan, tolong, aku pengen meraih mimpiku. Lancarkan jalanku, Aku nggak mau berhenti di sini, tuturnya dalam hati penuh kesungguhan selagi mati-matian menahan tangis. Tuhan, please, aku nggak bakal sanggup kalau diminta ngelepas mimpiku sekarang. Ini satu-satunya mimpiku. Please, please, please.
Di tengah lantunan doa, Prista dikejutkan oleh Joanna yang melompat heboh dari tempat duduknya sambil menjerit histeris. Prista sempat panik; takut jika ada kecoak di lantai atau serangga lain. Joanna menunjuk layar laptop dengan tangan gemetar; matanya membulat antusias sekaligus tak percaya saat bergumam tertahan, "Ce, Ce Prista ... I-itu email ... email!"
"Hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Ready With Me
Romance"Sekonyol dan semustahil apapun mimpimu, dunia nggak akan mengalahkan selama Tuhan berkehendak. Yang menuntun langkahmu itu Tuhan, bukan manusia. Kenapa kamu sangat insecure?" *** Prista, si make up artist amatir, memiliki segudang impian. Di tengah...