20. Cerita Soal Kehilangan

234 65 92
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya!
Terima kasih dan selamat membaca <3!

Dirga selalu turun ke lokasi ketika 'waktunya' telah tiba untuk menjadi juri di babak final

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirga selalu turun ke lokasi ketika 'waktunya' telah tiba untuk menjadi juri di babak final. Sebagai creative director Get Ready With You, Dirga menjadi penentu peserta mana yang karyanya layak dimuat di majalah mereka yang terbit dua kali dalam setahun. Majalah limited edition yang memiliki banyak fitur eksklusif, seperti: wawancara bersama tokoh anti drama yang sedang booming, kode spesial untuk memeroleh diskon 50% saat membeli satu produk apapun di offline store, undangan event khusus untuk workshop atau acara lain, dan lain-lain.

Seorang MUA yang karyanya berhasil dimuat dimajalah itu akan memeroleh spotlight dari berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang bekerja sama dengan Get Ready With You. Berhasil masuk ke dalam salah satu list featuring mereka merupakan mimpi besar bagi sebagian MUA yang ingin membangun koneksi dan mendapatkan pengakuan.

"Katanya sudah 'ready'. Kamu kelihatan terlalu tegang di kamera," Detik ini, Dirga masih tidak menyangka jika dia mengambil alih sementara tugas dari tim produksi—clapper, DOP, direktor, sound system, dan lain-lain. Meski pernah menjalani peran-peran itu selama kuliah, tetap saja bekerja sendirian bukanlah tugas yang mudah. Belum lagi ternyata Elvina lupa menggunakan clapper dan suara tak masuk dalam rekaman.

Dirga ogah. Sangat enggan berada di sini, namun dia ingin melihat kenapa para tim komite sebegitu senangnya pada Prista. Kenapa tidak memilih peserta lain? Kenapa harus Prista?

Dirga menepok jidatnya frustrasi kemudian menegur, "Saya bukan kanibal yang sewaktu-waktu bisa makan kamu. Tenang, anggap saya nggak ada di sini."

Pak Dirga ngomongnya gampang... Prista menggerutu dalam hati tanpa melepas senyum kaku di bibir sampai ngilu menjalari pipi. Prista tampak begitu canggung nan kikuk di hadapan kamera. Iris cokelatnya pun memancarkan ketegangan luar biasa.

GUE MAU KABURRR!!!

Dibilang mau kabur, Dirga pun ingin pergi dari tempatnya, karena suasana sungguh tidak nyaman—mengingat pertemuan mereka sejak awal sudah meninggalkan jejak yang kurang baik; menyedihkan dan menjengkelkan.

Mereka tidak perlu repot bertemu hari ini apabila Cassandra tidak berbuat ulah. Sejujurnya, bukan hanya Dirga seorang yang turun ke lapangan, tapi tim di bawahnya seperti art director hingga tim content creation terpaksa dia bawa. Berkat Cassandra, dua orang dari tim produksi dilarikan ke rumah sakit akibat asma serta panick attack.

Oh, Tuhan, Dirga berharap tim produksi segera tiba di lokasi.

"Atau gini," Dirga turun dari kursi, bersiap menjauh dari posisi kamera sembari membawa jepretan clapper. "Setelah saya bilang 'scene satu, take empat' dan 'roll camera, action!', saya akan berdiri agak jauh dari kamera supaya kamu nggak lihat muka saya dan saya nggak lihat muka kamu. Deal?"

Get Ready With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang