Episode 19: Cold Wave

307 39 6
                                    

Just Fiction!
Hallo, tolong jangan bawa ini ke dunia nyata.
Happy reading💫
Guys, I need your likes and comments, thank you💖

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Berdiri di tribun, Jessica menyaksikan sendiri bagaimana memukaunya team nasional Indonesia di lapangan. Akhirnya, timnas Indonesia berhasil memenangkan pertandingan di laga kualifikasi piala dunia melawan Philipina. Kemenangan dua kosong menjadi kemenangan penting untuk keduanya. Jessica semakin bangga kala kedua gol yang tercetak merupakan assist dari sang kekasih, Nathan Tjoe A On.

Malam ini, Nathan mungkin tak jadi berlari ke tribun untuk memeluknya karena mencetak gol. Tapi Jessica bisa pastikan bahwa Nathan akan mendapatkan pelukan hangatnya usai mereka bertemu nanti.

Para pemain berkeliling mengitari tribun, menemui para penonton yang hadir. Saat laki-laki itu berjalan di depan tribunnya, Jessica melemparkan senyum paling lebarnya sembari mengucapkan kata 'proud of you' melalui gerakan bibirnya yang ia harap Nathan mampu melihatnya.

Laki-laki itu melemparkan senyum hangatnya pada Keluarganya, apakah kepada Jessica juga? Sebenarnya, sekarang Nathan ingin berlari ke tribun, memeluk Jessica, namun ia terus menahan diri. Dia tidak mencetak gol malam ini. Kalau saja dia mencetak gol malam ini, dia benar-benar akan memeluk Jessica di tribun tanpa perduli keberadaan para fansnya. Tapi sayangnya, ia belum bisa mewujudkan itu.

⚽️⚽️⚽️

Jessica memeluk erat Nathan tepat saat laki-laki itu telah berdiri di hadapannya sekarang. "Super proud of you, Noël. Words can't describe how proud I am to have you." Bisik Jessica.

"Thank you." Hanya dua kata itu yang diucapkan Nathan. Tanpa membalas pelukan Jessica lebih erat seperti biasanya.

Jessica melepaskan pelukannya sembari tersenyum tipis. Matanya menatap ke sembarang arah, tak berani menatap mata Nathan seperti yang dia lakukan biasanya.

"Let's party!" Seru Joy.

Mereka tersenyum sumringah, sementara Jessica hanya diam. Berputar dengan pikirannya sendiri. Ingin rasanya lari dari sini agar bisa menangis.

"Jessica, ada apa?"

Jessica menggeleng sembari tersenyum pada Melinda di sebelahnya. "Kamu sakit?" Tanya Melinda

"Aku baik-baik saja, Mom."

Melinda mengelus lembut punggung tangan Jessica. Dia tahu, perempuan itu dari tadi gelisah. Ia meremas jari-jemarinya sendiri di atas pahanya. Melinda melihat itu.

"Calm down." Jessica tersenyum sembari mengangguk.

"Wanna try this?" Nathan memberikan satu tusuk sate yang cukup besar ke piring Jessica. Jessica membalasnya dengan senyuman.

"Nathie, kamu pindah duduk sini. Mom mau di tempat kamu." Jessica hanya diam melihat Melinda yang pindah ke hadapannya, sementara Nathan di sebelahnya.

"Mom, I want it." Tunjuk Nathan pada salah satu makanan yang ada di meja itu. Di dekat mamanya. Sejujurnya, di dekat Jessica juga.

"This one?" Tanya Jessica.

"Jaa."

Jessica menusukkan yang diminta Nathan, lalu meletakkannya di piring laki-laki itu. Melinda hanya tersenyum.

"Thank you." Jessica tersenyum.

Mereka berbincang-bincang kecil. Sesekali Jessica nimbrung. Suasana hatinya tidak baik. Nathan juga tak mengajaknya ngobrol. Sampai mereka selesai makan malam, Nathan tak sekalipun mengajaknya ngobrol.

Stay or Leave  || Nathan Tjoe-A-OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang