Just Fiction!
Hallo, tolong jangan bawa ini ke dunia nyata.
Happy reading💫
Guys, I need your likes and comments, thank you💖○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Mobil Nathan memasuki perkarangan rumah Jessica. Di depan pintu utama, terlihat ada Vincent beserta mama nya dan Liana. Sepertinya Vincent dan mamanya sudah akan pulang. Jelas, mereka bisa melihat kedatangan mobil Nathan.
Jessica turun dari mobil, begitupun Nathan. "Hello, mom. How are you?" Sapa Nathan begitu sudah berdiri di depan Liana.
"Hi, good , Nathan. How about you?"
"Good, mom."
"Congrats for being the semifinalist. You did a very great job. So proud." Ujar Mommy Jessica. Nathan tersenyum sembari mengucapkan terima kasih.
"Oh ya, kenalin, ini temen Mommy, Tante Anya. Ini Vincent, anaknya tante Anya."
"Oh, ya. Nathan." Nathan tersenyum ke arah keduanya.
"Jessica's boyfriend?" Tanya Anya.
"Yes, Tan. He is. My pride boyfriend." Sahut Jessica. Nathan terkekeh. Liana hanya tersenyum singkat.
Anya menatap Nathan datar. "Kalau gitu, kita pulang dulu ya, Tante." Ujar Vincent pada Mamanya.
"Hati-hati, ya."
"Pulang dulu ya, Jessica. Till we meet again." Vincent mengelus lembut puncak kepala Jessica sembari tersenyum. Sementara Jessica sendiri agak terkejut. Berani-beraninya Vincent melakukan itu di depan Nathan. Jessica sedikit melirik Nathan, laki-laki itu sedang menatap Vincent tajam.
"Ayo masuk, Nathan." Ajak Liana. Dia berlalu kemudian meninggalkan Jessica dan Nathan yang masih diam di tempat.
"I will win the game." Ujar Nathan tiba-tiba. Jeesica menepuk pelan pipi kekasihnya itu. Lalu, menggandeng Nathan masuk ke rumahnya.
⚽️⚽️⚽️
"Pusing kepalanya." Ujar Jessica sembari mengalungkan kedua tangannya di bahu Nathan. Ia duduk di sebelah Nathan dengan posisi menyamping menghadap laki-laki itu. Keduanya duduk di sofa panjang rumah Jessica. Nathan menemani Jessica yang kesepian karena Mommy dan Papanya pergi ke luar kota.
"Sini, tidur, babe. Aku tungguin." Ujar Nathan. Ia mempersilahkan Jessica untuk berbaring di sofa.
Jessica menggeleng, "Mau gini aja." Ujarnya. Dia masih mau dengan posisi seperti ini. Kepalanya dia sandarkan di bahu Nathan.
"Sakit nanti badannya, Jessica." Jessica tetap menggeleng.
"Stubborn." Bisik Nathan.
Jessica mencubit kecil lengan Nathan, laki-laki itu tertawa. "Posisi duduknya dibenerin, sini tidur, sambil aku peluk." Saran Nathan. "Mau?" Tanyanya lagi. Jessica mengangguk.
Nathan mengangkat tangannya agar bisa memeluk bahu Jessica dan perempuan itu masuk dalam dekapannya. Kepala perempuan itu disandarkan di bahunya.
"Tidur." Ujar Nathan.
Jessica memejamkan matanya. Elusan tangan Nathan pada punggung tangannya terasa sangat menenangkan.
"Noël."
"Hm?"
Jessica membuka matanya dan menoleh sedikit agar bisa menatap kekasihnya itu. Nathan juga menatapnya. Hazel eyes laki-laki itu begitu cantik.
"I wish I had more time with Jellica to tell what Gerald did to her." Ujar Jessica.
Nathan menggeleng, berharap Jessica tidak membahas luka lamanya lagi. Jessica sudah cukup terluka atas apa yang terjadi pada Jellica satu tahun lalu. "Jangan menyesali hal yang gak perlu kamu sesali, Jessica." Sahut Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay or Leave || Nathan Tjoe-A-On
FanficIf you are in love with Nathan Tjoe-A-On, check this out! It is just a fiction, don't take it serious! Sinopsis: Nathan dan Jessica sudah menjalin hubungan asmara selama bertahun-tahun. Masa ke masa dilewati. Namun, di tahun ke-tiga, keduanya mulai...