Episode 21: Laura

340 41 11
                                    

Just Fiction!
Hallo, tolong jangan bawa ini ke dunia nyata.
Happy reading💫
Guys, I need your likes and comments, thank you💖

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Movie time

Malam ini, mereka sedang memutuskan untuk quality time dengan cara menonton film bersama. Salah satu film yang mendapatkan rating tinggi. Sebuah film romantis yang dibumbui drama percintaan yang dikemas apik. Sebenarnya, Jessica ingin skip saja dan berdiam di kamarnya, namun, ia urungkan. Bagaimanapun, mereka datang ke sini untuk liburan dan bersenang-senang bersama.

Joy duduk berdampingan dengan Colin sembari saling merangkul. Begitupun Romeo dan Melinda. Keempatnya begitu menikmati film yang tengah mereka tonton. Sementara Jessica sedikit melirik ke arah Nathan yang duduk di sebelahnya. Laki-laki itu juga menonton sembari sesekali menyuapkan makanan ke mulutnya atau sekadar memainkan handphonenya. Jessica sendiri juga menonton film tersebut, namun tak terlalu fokus. Duduknya dengan Nathan pun berjarak.

Bertahan hampir dua jam di posisi tersebut rasanya membuat Jessica tak nyaman. Dia tahu, keluarga Nathan menyadari atmosfer panas antara ia dan Nathan.

"Mama dan Papa ke kamar dulu ya. Kalian lanjut saja. Ngantuk." Ujar Melinda. Padahal Jessica melihat waktu masih menunjukkan pukul setengah sembilan malam.

"Good night, mom." Ujar Jessica.

Melinda memberi kecupan hangat di pipi Joy dan Colin. Lalu, beralih mencium pipi Jessica. Lalu, Nathan. Laki-laki itu tersenyum tipis sembari mencium kembali pipi mamanya.

"Colin and I are sleepy also. Kami ke kamar juga ya. Just enjoy your moment." Ujar Joy.

Hanya tinggal ia dan Nathan di sini. Jessica dengan cepat bangkit berdiri. Namun tangannya justru dicekal oleh Nathan. Nathan berdiri. Membawanya berdiri berhadapan dengan laki-laki itu. Namun Jessica enggan menatap Nathan.

"Let's talk." Ajak Nathan.

Baru saja Jessica ingin menjawab, Nathan sudah menyela duluan. "About us, Jessica." Potong Nathan cepat, namun nadanya lembut.

Jessica menatap Nathan. "I'll fix it for us." Ujar Nathan.

Jessica diam. Matanya menatap Nathan. Harusnya Nathan bisa melihat kekecewaan di mata Jessica saat ini. Kecewa atas ucapan Nathan semalam.

Flashback on

"Menurut kamu, kenapa tiba-tiba aku bahas Laura dan meragukan perasaan kamu?"

"Bilang kalau aku melakukan kesalahan, Jessica."

Jessica menatap Nathan tajam. Itu sama sekali tidak menjawab pertanyaannya. "Kamu gak bisa jawab atau gak mau jawab, Nathan Noël?"

"Aku emang enggak tahu, Jessica. What did I do? Tell me." Pinta Nathan.

Jessica terkekeh. Tepatnya, tertawa menertawakan hal kosong.

"What did she do, Nathan, when she was your girlfriend?" Tawa Jessica hilang. Tatapannya mulai berubah.

Nathan diam. Entah apa yang ada di pikirannya, Jessica tidak tahu. Lama terdiam, Nathan ternyata tak juga kunjung bicara.

"Tell me. Tell me, Nath."

"I don't wanna talk about her." Tolak Nathan.

"Karena kamu takut ingat dia dan kangen sama dia?"

"Apasih, Jessica. Come on!" Sebal Nathan. Laki-laki itu duduk kembali di sofa.

"Have you ever thought about her lately?"

Stay or Leave  || Nathan Tjoe-A-OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang