Seperti yang Erine katakan sebelumnya, bahwa dirinya tak akan pulang, benar saja gadis itu tidak ada dirumah sekarang, Oline duduk dengan malas diruang tamu, merasa kesepian yang amat sangat dihatinya..
Biasanya jika ada Erine walaupun mereka tidak pernah akrab, tapi kehadiranya saja sudah bisa membunuh kebosanan Oline.
Baru beberapa jam saja, Oline sudah bisa merasakan sebesar ini ternyata pengaruh kehadiran Erine dihidupnya..
Itu baru menginap dirumah bunda, bagaimana jika Erine meningalkanya suatu saat nanti?
Akankah dia harus merasakan kesepian yang menyiksanya setiap hari?
Oline mengeleng, meskipun tidak mengetahui bagaimana ujung dari semua ini, Oline berharap dia bisa menikmati setiap saat waktu bersama Erine nantinya..
Setelah lama tengelam dalam pikiranya, ada sesuatu hal yang membuat dirinya terkesiap..
Tok...tok...
Itu suara ketukan dari pintu, Oline berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu, sekarang sudah jam 10 malam siapa yang kiranya akan berkunjung dijam selarut ini?
Ketika dirinya membuka pintu...
"Bunda suruh pulang, katanya kasian kamu dirumah ngak ada yang masakin.."
Apa? Erine??
Lalu ada apa dengan pangilan barusan?
"Aku-kamuan banget nih?" cibir Oline..
"Ck! Ngak sengaja, awas gue mau masuk, jangan cosplay jadi patung dong depan pintu.."
"Tumben banget lo pulang?"
"Biasanya juga gue pulang, kenapa lo ngomong gitu." Erine berhenti..
"Busett biasa ajah,, padahal baru mau baikan.."
"Ck!" dengus Erine..
"Pas banget lo pulang, yang lo bawa apaan?" tanya Oline sambil melirik ke arah tanggan Erine yang seperti menenteng sesuatu..
"Ini?" angkat Erine..
Oline menganguk..
Erine terlihat ragu seperti ingin menjawab atau tidak, tetapi Oline sudah terlanjur bertanya tidak mungkin kan dia tidak menjawab ketika ada seseorang bertanya?
"I..ini tas yang pengen gue beli, sekarang baru kebeli.." jawabnya..
"Yang beli siapa?" tanya Oline..
"Aldo.." ucap Erine dengan senyum diwajahnya, Oline yang awalnya bermood baik, kini memasang wajah yang masam.
"Sorry ya gue masih belum bisa naafkahin lo kayak pasangan yang lainya.." ucapnya dengan berlalu berjalan menuju ke arah kamar..
Sadar akan omonganya, Erine kembali merasa bersalah lagi..
"Oline.."
Oline berhenti, tapi tidak menoleh..
"Ngak jadi makan? Gue mau masak buat lo."
"Ngak tiba-tiba gue kenyang.." jawabnya begitu saja, dan berjalan menuju kamar sambil menutup pintu..
Erine menatap nanar arah kepergian Oline, dia menunduk dan menatap sesuatu yang ada ditangganya..
"Maaf Line, tapi gue juga ngak mau kehilangan kak Aldo." gumamnya pelan.
****
Hampir semua posisi sudah dia lakukan, berguling, tengkurap dan bahkan berbalik..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak kelas galak itu istriku (ORINE)✅
FanfictionTiba-tiba nikah itu ngak lucu banget wee!!