Hari-hari terus berlalu, kini hubungan Erine dan juga Oline terlihat semakin dekat dari sebelumnya, sering kali kedua orang itu memghabiskan waktu bersama untuk hanya sekedar menemani Lion.
Kedua pihak keluarga pun tak memiliki niat untuk melarang kedekatan hubungan mereka, yang dapat mereka lakukanya hanya menjadi suport terbaik bagi keduanya, baik Indah, Oniel maupun Ashel ketiga orang dewasa itu juga memilih mengerti, dan membiarkan Oline hidup dengan pilihanya.
Acara tunangan Ashel dengan kekasihnya waktu itu berjalan dengan sangat lancar, kini Ashel memilih untuk ikut serta dengan tunanganya itu ke belanda, disana tempat tunanganya bekerja.
Seperti apa yang kita ketahui bahwa keduanya kini saling terbuka, fakta bahwa anak yang dikandungi oleh Erine ternyata seratus 100% anak Aldo, tapi hal itu tak mempengaruhi sama sekali bagi Oline, dan soal kemiripan Lion waktu Oline masih bayi, sebenarnya itu belum sepenuhnya menentukan siapa ayah dari anak itu, terkadang hal tersebut bisa saja terjadi, bahkan ada beberapa anak juga yang tak terlihat sama sekali mirip kedua orang tuanya.
Pagi yang cukup dingin ini membuat dua orang dewasa serta satu anak lelaki terlihat sedang bersantai menghabiskan waktu mereka disana tidak ada yang mereka lakukan, hanya menonton dan memakan snack yang tersedia dimeja.
Erine sendiri dia sibuk dengan laptop dipangkuanya, akhir-akhir ini dia sudah mulai disibukan dengan tugas kuliahnya..
Erine sendiri memilih jurusan kedokteran, itu memang pilihan yang sudah lama sekali dia pikirkan sebelumnya..
Sementara Oline dia hanya diam memperhatikan Erine, Lion berada digendonganya anak lelaki itu telah sepenuhnya tertidur, kini kepalanya Oline letakan di dada bidang miliknya, dia sedikit bersandar ke sandaran sofa membuat Lion tertidur pulas diatas dadanya..
Erine merasa sunyi sebab sudah tak melihat pergerak berlebih dari dua orang disebelahnya, lantas dia menolehkan kepala sedikit tersenyum kala menyasikan bagaimana lucunya kedua orang itu, yang satu tertidur diatas dada yang dewasa, sementara yang besar berusaha menjaga bayi kecil diatas tubuhnya.
Erine tak tau kapan lagi ini akan terjadi, jadi dia dengan cepat memgambil ponselnya memotret permandangan indah didepanya ini.
"Cute banget.." gumamnya melihat ke arah ponselnya, setelah itu dia mendekat dan menepuk pipi Oline..
"Hey.."
Tepuknya dua kali, gadis jakung itu mengerjap dan sedikit menguap..
"Pindah ke kamar yuk, Lion juga udah tidur itu, kalau tidurnya disini ntar badan kamu pegel-pegel.."
Oline menganguk, Lion berpindah dari dada Oline menuju ke gendongan Erine, mereka berjalan menuju kamar Lion, memang lelaki kecil itu sudah disediakan kamar untuk dirinya, begitu juga Oline dia memilih masuk ke kamar Lion, tidak enak saja pikirkanya pergi ke kamar Erine..
"Bentar aku ambil alas dulu buat kamu.." setelah meletakan Lion dikasur khususnya, Erine berlari ke arah kamarnya membawa beberapa bantal untuk Oline, setelah itu dia meletakanya senyaman mungkin, Oline kembali merebahkan dirinya untuk saja lantai kamar Lion beralaskan karpet bulu yang lembut, jadi Oline tak akan merasa sakit..
Melihat Oline yang mulai menutup matanya Erine sedikit meringis memikirkan bagaimana sakitnya badan Oline jika dia tidur seperti itu pikirnya..
"Emm kamu ngak mau tidur dikamar aja?.." tanyanya sedikit takut.. "Bukan itu maksud aku, takut bandan kamu sakit, kalau harus tidur disini.."
"Ngak papa aku disini ajah, ngak enak sama papah Bunda kalau entar tidur dikamar kamu, sekalian juga aku temenin Lion tidur.." jawabnya..
Erine tersenyum tangganya mengusap pelan pipi Oline.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak kelas galak itu istriku (ORINE)✅
FanfictionTiba-tiba nikah itu ngak lucu banget wee!!