Setelah semua itu selesai, Erine dinyatakan boleh pulang, dengan syarat bumil itu harus tetap menjaga pola makan serta istrirahat yang cukup, para orang tua begitu senang dengan hal ini. Jadi mereka memutuskan untuk membawa Erine bersama mereka, karna Oline dia mengunakan motor. Tentu para orang tua tidak ingin anak serta cucu mereka kenapa-napa.
Diperjalanan menuju kediamanya Oline nerenungu, beberapa detik dalam keadaan itu, dia akhirnya berbalik dan melaju menuju tempat tujuanya sekarang, bukan rumah yang pasti Oline hanya membutuhkan waktu untuk sekarang.
Tempta yang ditujunya ternyata sebuah supermarket, gadis jakung itu membali susu ibu hamil, dan setelahnya pergi ke arah kasir untuk melunaskan tagihanya. Tak lupa juga dia mengambil sebotol kopi untuk dirinya sendiri.
Setelah selesai, Oline beralih menuju bus area disana, dia duduk dengan sebotol kopi ditangganya, gadis itu sempat melirik ke arah jam tangganya, ternyata sudah jam 1 siang, yang dimana anak-anak sekolah pasti sudah pulang.
Oline kembali merenung dengan kejadian, yang begitu jangal ini bagi dirinya, sebenarnya dia tidak ingin menerka-nerka sesuatu hal yang tidak-tidak, tapi dalam posisi ini dia harus dutuntut untuk curiga, jika semua orang senang akan berita ini tapi kenapa dia yang tidak sama sekali, dia senang! Sangat senang namun dihatinya ada seperti sesuatu yang menganjal.
Hal ini terjadi begitu saja dan banyak kejangalan didalamanya, Oline sendiri tidak bisa menafsirkan satu-persatu kalimat untuk dia susun sebagai jawabanya, dia sudah mencoba untuk melupakan ini namun naas itu semua susuh untuk dihilangkan sekarang.
Gadis jakung itu menarik nafas berat, lalu mengeluarkanya secara perlahan, kopi ditangganya dia teguk lalu dirinya memejamkan mata untuk menikmati cairana itu turun membasahi tengorokanya.
Dari arah lain, seorang gadis dengan seragam putih abu-abu lengkapnya. Sedang berjalan menghampiri Oline, dia membuat senyum simpul dimukanya yang cantik, lalu dia duduk disebelah orang itu tanpa bertanya..
"Pantesan dikelas ngak ada, ternyata ngak sekolah.. Aku kira kamu bolos.." ujar gadis itu.
Oline membuka matanya. Detik berikutnya dia tersenyum ke arah gadis yang sedang duduk disamping, entah apa yang dipikirkan gadis jakung itu, sehinga dirinya berani memeluk erat gadis cantik disebelahnya..
"Lynn gue cape.." lirihnya ditengah pelukanya.
Delynn sedikit terserang kegugupan dengan pelukan yang tiba-tiba ini. Namun dia begitu baik dalam memainkan peran, gadis itu segera memasang muka lembutnya dan membalas pelukan gadis jakung itu.
"Cerita coba.." pintanya..
Oline menghela nafasnya dan dia mengeleng, dia tidak mau seseorang tau, apalagi seseorang itu akan menangung bebanya, Oline hanya tidak ingin siapa-siapa repot akan keraguan yang saat ini diamalinya.
"Yaudah kalau ngak mau cerita, gimana kalau ikut aku kerumah?"
"Gue males Line, ngak enak juga ama bokap nyokap lo.."
"Ngak papa mamah lagi keluar kota, ada dinas pekerjaan yang harus diurus, aku dirumah ajah bareng bik Sumini.."
Oline terlihat berfikir sejenak, namun sebagai jawabanya gadis itu akhirnya mengangukan kepalanya, sebagai tanda atas ajakan dari Delynn. Lalu keduanya berlalu menuju tempat motor Oline diparkirkan. "Nih pakek helm dulu." ucap Oline sambil menyodorkan helmnya kepada Delynn.
"Makasih.." ujar gadis itu lalu memakai helm miliknya.
Setelah selesai, Delynn segera naik ke jok belakang Vario 150 modifan milik Oline, setelah itu mereka meningalkan tempat semula dan berlalu pergi menuju rumah Delynn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak kelas galak itu istriku (ORINE)✅
FanfictionTiba-tiba nikah itu ngak lucu banget wee!!