"Catherina!!.."
"P..papah.."
Sunguh tak pernah terbayangkan dibenak Erine akan hal yang dia alami saat ini, seorang pria disana berdiri dengan marah melihat ke arahnya, bukan hanya itu bahkan Erine menemukan tatapan kekecewaan yang begitu besar dimata papahnya, belum sampai dengan itu semua, sebuah kejutan dia temukan lagi, ketika melihat ketiga orang yang keluar secara bersamaan dari rumah..
Seolah kelu untuk berbicara Erine hanya berdiam diri lagi, tak berani untuk menatap mata keempatnya.
"Om.." sebagai lelaki, Aldo memberanikan diri untuk berjalan mendekat ke arah Graselo, tapi apa yang dia dapat setelahnya?
Bugh!!
"Kurang ajar kamu!! Setelah melakukan hal tadi kepada anak saya? Kamu berani untuk menyapali tanggan saya? Saya peringatkan untuk tidak pernah dekat atau mencari perhatian saya!!..." tekannya sekali lagi, dan kini pukulan kedua ikut melayang ke arah bagian perut, sehinga lelaki muda itu terhuyung dan terjatuh ditanah.
Erine panik, dia segera menghampiri kekasihnya dan menatap penuh mohon kepada papahnya. "Pah jangan sakitin dia, Erine pah Erine yang seharusnya papah pukul bukan dia.." bantah gadis itu, air mata perlahan berderai.
Melihat bagaimana Erine begitu tulus membela Aldo, tanpa sadar Oline tersenyum kecut, jadi selama ini usaha yang pernah dia lakukan tidak berdampak sama sekali? Dan bahkan Erine tetap saja menaruh hatinya kepada Aldo, apa sekarang Oline boleh mengatakan bahwa dia menyerah?
Sementara Graselo semakin naik pitam melihat anaknya itu. Dia berteriak yang dimana aksinya tersebut mengundang beberapa atensi warga sekitar, bahkan yang sedang asik main perang-perangan dikamar pun harus berhenti karnanya, begitu juga dengan Oniel serta Indah mereka ikut keluar dengan tergesah.
"Berdiri kamu.." perintah Graselo..
"Ngak pah jangan sakitin kak Aldo..." mohon Erine dengan kepalanya terus mengeleng.
"Berapa kali papah harus bilang? Berdiri kamu Catherina!! Jangan buat papah lancang main tanggan sama kamu.." tunjuk Graselo dengan penuh emosi..
Akhirnya karna takut akan bentakan papahnya, Erine menurut dan dia berdiri, setelahnya gadis itu berjalan mendekat ke arah Bundanya.."Bunda.." sapanya, namun wanita yang dipangil bunda itu, mengalihkan pandanganya dengan tatapan kekecewaan.
Erine hanya diam hatinya semakin hancur sekarang, perlahan mata itu beralih menatap ke arah seseorang gadis jakung yang kini jarak keduanya tak terlalu jauh..
"Maafin aku.." gumamnya pelan, tapi Oline dapat menangkap dengan jelas itu semua, sekarang posisi Oline adalah korban, kata maaf saja tak akan membuatnya kembali seperti semula, egois kah dirinya jika dia tak ingin memaafkan gadis itu?
Kembali kepada Graselo, dia menarik kerah Aldo hingah lelaki muda itu berdiri sepenuhnya.. "Kenapa kamu bertindak lancang sekala kepada putri saya?.."
Aldo sudah tak mampu menjawab, bahkan untuk bernapas pun kini lelaki itu sudah tak mampu melakukanya.
"JAWAB!!..." bentak Graselo, dia hendak memukul lagi namun hal itu berhentia karna pangilan dari Ashel.
"Om Selo!.." pangil gadis itu, Graselo berhenti sebentar, dia melepaskan lelaki itu sehing kembali membuat Aldo terjatuh lemas ditanah.
"Ada apa Ashel?.."
"Lebih baik om jangan bertindak banyak sama dia, ya mau bagaimana pun dia itu kan Ayah dari anak yang sekarang Erine kandung.." ucap Ashel santai..
Deg..
Tidak hanya Graselo, Oniel, Indah, Chyinthia dan bahkan Oline menatap sepenuhnya ke arah Ashel, kentara jelas orang-orang meminta maksud dari omonganya yang tadi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak kelas galak itu istriku (ORINE)✅
Fiksi PenggemarTiba-tiba nikah itu ngak lucu banget wee!!