Sore ini hujan turun sedikit lebih deras, tadi siang yang awalnya panas kini berubah menjadi sore yang berkabut dan dingin, Oline baru saja bangun dari tidurnya, serpulang dari sekolah tadi dia merasa lelah dan memilih untuk berbaribg sebentar disofa, tidak disangka tidurnya sangat lelap ditemani hujan yang menguyuri kota sore itu.
Dia berjalan ketika semua kesadaranya terkumpul, bukan ke arah kamar melainkan ke dapur, dia mengambil satu bungkus mi instan, dan juga sayur-sayur yang memang sudah tersedia disana, sore ini entah kenapa dia merasa sangat lapar.
Ketika menungu mie dimasak, pandangan Oline melesat kesana kemari, seperti mencari sesuatu.
"Tuh orang kemana?" gumamnya, ya yang Oline cari adalah Erine, sejak menikah satu bulan yang lalu keduanya sudah tingal mandiri, lebih tepatnya pisah dari para orang tua masing-masing.Sementara itu Erine baru saja turun dari kamarnya, dia sudah mengenakan pakaian rapi ala korea stely dia menuruni tangga, dan melihat Oline yang sejak tadi sibuk didapur. "Lo ngapain?" tanya Erine.
"Masak mie instan." jawab Oline.
Erine menganguk, dia memilih duduk disofa dan mengambil remote untuk membuka tv.
Oline datang dari dapur sambil membawa mangkuk yang berisi mie instan yang tadi dia masak, dia duduk disebelah Erine tapi sedikit lebih jauh. "Lo mau?" tawarnya.
Erine melihat ke arahnya, lalu ke arah mie instan yang entah kenapa terlihat enak. "Boleh deh." jawabnya.
"Padahal tadi cuman basa-basi doang." gumam Oline.
Erine menatapnya sinis. "Bilang ajah kalau ngak mau ngasi, kenapa sok basa-basi segala?" dengus Erine.
"Bercanda elah, nihh makan ajah dulu entar gue sisa." Oline meletakan mangkuk mienya didepan Erine.
"Serius?" tanya Erine.
"Kalau kagak gue ngak mau nawar untuk kedua kalinya."
Erine merotasikan bola matanya, dia mengambil mangkuk itu, dan mengunakan garpu untuk mengambil mie, perlahan dia meniup mie itu sebelum dia makan, satu suapan Erine masih terdiam sampai pada akhirnya.."Ih kok enak." ucapnya.
"Iya enak orang tingal makan." jawab Oline.
Erine terkekeh dan menepuk pundak Oline yang berada disebelahnya. Suasana sedikit canggung sebab keduanya tidak pernah sedekat ini, apalagi makan sambil sharingan.
Erine menyudahi makanya, dan meletakan garpu itu kembali dia melirik ke arah Oline. "Udah?" tanya Oline dan Erine menganguk.
Oline mengambil mie itu, dan mulai meniupnya untuk dia makan, tapi sebelum mie itu sampai kedalam mulutnya dia harus berhenti sebab Erine mengatakan sesuatu.
"Lo ngak pernah kan angap hubungan kita serius?" tanya Erine menatap ke arah Oline.
"Iya gue tau." jawab Oline. Dan ingin mellanjutkan makanya.
"Sampai kapanpun gue ngak bisa buka hati buat lo Line, lo juga gitu karna kita berdua masing-masing memiliki orang yang harus kita perjuangin."
Oline tak peduli dia terus makan.
"Dan pernikahan kita juga sebuah kontrak, jika masanya habis maka semuanya selesai, setiap cerita yang ada didalamnya juga gue angap cuman angin lalu. Baik lo maupun gue semuanya akan selesai saat itu juga."
"Gue ngak pernah maksa buat lo nerima ini atau engak, tapi karna lo udah tanggung jawab gue, udah sepantasnya gue nurutin apa yang lo mau, kalau emang itu yang terbaik buat lo gue bakal turutin." jawab Oline pada akhirnya, dia tau pernikahan diantara mereka memang sebuah kontrak, yang dimana itu berlaku sampai batas waktu yang ditentukan, alasan pernikahan itu terjadi? Sampai saat ini baik Oline maupun Erine keduanya sama-sama tidak mengetahui alasan dibalik semuanya, mereka hanya menurut dan menjalankan hidup mengikuti arus sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak kelas galak itu istriku (ORINE)✅
FanfictieTiba-tiba nikah itu ngak lucu banget wee!!