Rami Family-Bab 16

86 10 5
                                    

"Hacyu!!"

Anak tunggal keluarga Rami diserang flu. Ini gara-gara dianya dibiarin makan es serut satu cup. Biasanya dibagi dua atau dua sampai tiga suap aja. Rami kelewat yakin kalau anaknya itu enggak bakalan kenapa-kenapa kalau dikasih es serut satu cup, kenyataannya.. dia lupa kalau Gisel ini sama lemahnya kayak ning ning.

"Minum obatnya dulu ya"

"Nnnng.. enggak mau! Maunya sama mama"

"Mama lagi kerja. Obatnya harus diminum sekarang, nanti flu-nya tambah parah"

"eeeee... Enggak mau!"

"Ya udah. Tidur aja ya"

"Enggak mauuuu"

"Terus maunya apa"

"Maunya mama!"

Untung aja Rami ini punya banyak persediaan 'kesabaran', coba kalau enggak.

"Gisel. Tidur aja dulu, ya? Bentar lagi mama kan pulang, habis itu minum obat, ya?"

"Beneran yah?"

"Iya. Bener"

"Gendooong"

Yes! Akhirnya gisel luluh juga. Rami dengan senang hati menggendong gadis kecilnya itu dan membawanya ke kamar tidurnya.

Kamar sederhana yang di cat warna putih. Gisel bukanlah anak yang menuntut kamarnya harus dipenuhi boneka atau semacamnya. Selagi sebelum tidur dia selalu di dampingi orang tuanya, itu aja udah cukup.

Ada planetarium di kamarnya. Kado ulang tahun spesial dari ningning.
Dikarenakan ning ning yang sibuk bekerja dan punya sedikit waktu untuk gisel, ning ning harap, dengan menghadiahkan planetarium itu, ia bisa menghibur Gisel walau hanya sekian persen. Toh Gisel lebih membutuhkan sosok ningning ketimbang indahnya pantulan cahaya dari planetarium tersebut.

Gisel yang terbaring mulai memejamkan matanya. Gadis yang memasuki usia pra sekolah ini paling suka kalau sebelum tidur itu di peluk, dahi atau kepalanya dielus sampai dia benar-benar tidur. Menuju alam mimpi...

Rami tersadar kalau ada suara pintu tertutup dan langkah kaki yang menapaki rumahnya.

Perlahan Rami meninggalkan gisel tanpa membuatnya terbangun dan keluar menuju ruang tamu.

Taraaa... pasangan hidupnya baru aja
pulang. Lagi mijit mijit betisnya karena capek pakai high heels hampir seharian.

" Sayang"

"Hmmh. Mana gisel?"

"Baru aja tidur"

"Dia udah minum obat?"

"Belum. Katanya mau sama kamu"

"Kenapa enggak dipaksa aja?"

"Jangan ih! Nanti dia nangis"

"Ya kalau enggak gitu dia enggak minum obat kan?"

"Iya juga sih. Tapi... masa dipaksa?"

"Paksanya jangan keras-keras sayang. Dirayu dikit, pasti mau"

"Contohnya?"

"Gini nih. Rami gendong istrinya
dong. Capek nih. Baru pulang kerja"

"Siap, laksanakan!!" Rami meluncur. Agak jongkok lalu mengangkat tubuh ning ning dan menggendongnya ala bridal style. Digendong, lalu dibawa ke dalam kamar.

Tubuh ningning dihempaskan begitu saja ke atas kasur.

"KYAAA!! RAMI!!"

Secepat kilat Rami mendusel ke tubuh
Ningning. Menciumi leher pasangan hidupnya itu dan dengan jahilnya
membuka satu persatu kancing setelan
kantor milik ningning.

Continuation Of The Family Kukang (BXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang