Bab 9

102 17 4
                                    

"Na, ini dimasukin apa lagi? Udah putih
nih"

"Gula halusnya, setengah cangkir"

"Oke"

Sepasang kekasih ini sibuk saling bahu membahu, bikin birthday cake untuk mamanya eunseo Yang banyak kerja sebenarnya bona dan eunseo bertugas sebagai asisten doang, disuruh ini itu. Yang belanja beli bahan aja dia.

Oh ya, ini masih di jam sekolah loh ya. Mereka enggak cabut, cuman... mereka. berdua beralasan kalau lagi sibuk ngurus sisa acara festival kebudayaan beberapa hari yang lalu, makanya izin pulang lebih awal.

Sip! Mentahannya tinggal dipanggang aja. Nunggu, sambil sibuk sama ponsel masing-masing, tapi konten yang dilihat itu samaan. Drama Korea!!

Ting: Timer pada oven udah bunyi. Wangi mentega sangat kental tercium saat bona membuka oven.

"Woaaaaaaah!!!! Jago sekali kamu ini sayangkumuu" tepuk tangan riuh pun dipersembahkan eunseo untuk kepiawaian bona membuat kue. Bona cuma senyum aja.

Dia mulai menusuk batangan lidi ke custard cake yang baru aja matang. Setelah menarik lidinya keluar, bona yakin kalau kuenya matang secara sempurna.

"Nah Selesai"

Selagi bona mencari sarung tangan untuk mengeluarkan loyang kue yang masih.... masih sangat panas, eunseo yang terlalu diselimuti rasa penasaran dan juga godaan dari aroma custard cake, tangan polosnya itu menyentuh loyang panas yang masih ada di dalam oven.

"GYAAAA!!! PANAAAAAS!!"

"Eh? Eh? Kamu ngapain sih?!"

"Aduuuuuuuh... Eheeeeee... Tangan aku kebakaaaar"

"Jangan bilang barusan kamu pegang loyangnya.." Eunseo hanya mengangguk dan mengusap beberapa ruas jarinya yang mulai terasa perih.

"Lagian, itu kan masih panas sayang! Kenapa dipegaaang?"

Eunseo hanya memasang raut wajah cemberut yang hampir-hampir mirip kayak ahyeon. Bona bawaannya jadi gemes tapi ditahan-tahan. Gengsi kalau kelihatan banget langsung larut sama kebiasaannya Eunseo yang suka godain dia dengan segala macam cara.

"Duduk sini"

Eunseo pun menurutinya. Kursi terdekat yang ditunjuk oleh bona ia duduki. Bona malah melipir ke ruang keluarga, nyari kotak obat buat ambil salep untuk luka bakar.

Sekembalinya bona dengan salepnya.
la juga membawa tissue hasah untuk
membersihkan telapak tangan Kumi
sebelum diberikan salep.

"Mana? Coba lihat tangannya"

Sesuai permintaan, eunseo pun
menunjukkan tiga jari kanannya yang
mulai memerah. Dengan tissur basah, bona menyeka jari Eunseo lebih dulu, lalu ia mengoleskan salep

"Kamu sih, ada ada aja. Udah tau panas,
malah dipegang gitu aja"

"Soalnya, baunya enak. Jadi iri deh sama mama. Ulang tahun dibikinin kue sama kamu"

"Kalau kamu kan waktu itu kita belum jadian, mana kepikiran buat bikin"

"Iya ya. Kamu masih fokus penuh sama Asah-

"Tapi kan sekarang fokusnya ke kamu"

"Theh, iya iyaaa, Maacih yaaa"

"Tuh kan, lebaynya kumat!!"

"Ehehe, sini dong ndut. Nduut sayang." paksa eunseo ke bona dengan terus menarik-narik tangannya bona

"Apa sih?"

"Jangan galak galak terus bona. Cepat tua nanti"

"Terus kenapa?"

Bona yang pelan-pelan luluh, akhirnya
duduk di pangkuan eunseo.

Continuation Of The Family Kukang (BXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang