Bab 32

88 13 10
                                    

"Ma!"

"Ya?"

Niki duduk di sebelah Dasha yang lagi baca majalah di ruang keluarga. Menyandarkan kepalanya ke bahu kiri mamanya.

"Mama hari ini ada jadwal pemotretan?" tanyanya sambil meluk lengan kiri dasha.

"Lagi kosong. Kenapa? Tumben manja gini"

"Eum. Aku mau nanya sesuatu. Soal-"

"Biar mama tebak, pasti soal bona kan?" Tebak dasha dengan mudah.

"Hehe.."

"Kenapa? Kamu kesinggung sama omongan ayah tadi malam?"

"Dikit sih, tapi setelah aku pikir-pikir, ada benarnya juga"

"Hmm.. terus? Kamu mau tanya apa?"

Niki diam sejenak. Melepas pelukan pada lengan dasha lalu duduk berhadapan.

"Mama dulu, nembak ayah itu gimana? Maksud aku, nyatain perasaan gitu.."

Dasha lantas senyum. Ia memindahkan beberapa helai rambut depan niki yang sedikit menutupi matanya.

"Mama enggak bilang apa-apa tuh sama ayah. Mama dulu cuma fansnya dia. Ayah sendiri yang tiba-tiba ajakin nikah gara-gara kita keseringan bareng eh tau-tau di dalam perut mama udah ada kamu"

"Gitu aja?!" Ucap niki enggak percaya.

"Iya. Kamu tanya aja ayah kalau mau lebih lengkapnya. Eh tapi, bona.... belum-"

"Ya enggaklah ma! Kita mainnya aman"

"Ooh. Aman, tapi kamu sama dia enggak ada hubungan resmi. Kamu enggak capek diomelin ayah terus? Nanti bisa aja ayah berantem sama Ruka gara-gara kegiatan kalian ini. Gitu gitu, ayah itu bisa nekat tau"

"Justru itu, aku mau mengakhiri semuanya"

"Hm? Caranya?"

"Ada deh. Makasih ya ma! Aku mau ganti baju, mau jemput kak bona"

:

:

:

Supir pribadi bona alias niki tiba sesuai janji di depan gerbang sekolah. Bona buru-buru masuk ke mobil karena hari ini last day ujian akhir, ia bisa sedikit
bernafas lega setelah ini.

"Hai" Sambut niki ramah seperti
biasanya dan juga dengan ciuman yang enggak pernah absen.

"Udah selesai kan ujiannya? Kakak mau
kemana?"

Bona memasang seat belt lalu menyandar pada kursi dan menghela nafas panjang

"Haaah. Pulang aja deh. Mau langsung tidur"

"Yakin? Di rumah aku cuma ada mama loh"

Bona sih hafal dengan kode semacam itu dari niki. Itu artinya mereka bisa bebas 'menghangatkan' satu sama lain.

"Enggak deh. Kakak capek banget. Lagian nanti malam mau mulai les bahasa Perancis"

"Ooh. Jadi ya masuk universitas itu? Apa namanya?"

"Ya itu deh pokoknya, makanya kita pulang aja"

"Oke.. eh tapi, nanti aku minta waktu 10 menit aja ya. Kita bicara serius" Tubuh bona agak maju ke depan,

"Bicara serius?" tanya bona

"Iya. Tapi nanti kok. Kakak tidur aja dulu"

Selesai niki bicara, ia mulai menarik tuas gear dan menginjak pedal gas. Bona berfikiran kalau niki pasti mau membahas soal pernyataan cintanya yang ditolak tempo hari.

Continuation Of The Family Kukang (BXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang