Bab 22

106 20 6
                                    

Flashback sedikit ya.

Sore saat minji dengan polosnya minta dinikahkan dengan Danielle, jiwa Ruka rasanya baru saja di reset. Kalau aja minji itu bukan 'hasilnya, pengen banget dia ajakin baku hantam sampai babak belur.

Tapi dia enggak setega mendiang ayahnya, karena kekerasan bukan satu-satunya jalan untuk membuat seorang anak berfikir lebih jernih lagi.

Mau gimana pun, pilihan minji yang mendadak itu sukses membuat emosi Si Sipit yang ibaratnya lagi ada di kutub selatan melesat secepatnya ke kutub utara.

"KAMU GILA YA?!" teriak Ruka spontan.

"Enggak pa. Aku serius! Kan enggak apa-apa, aku nikah nantinya masih bisa
sekolah"

"Udah berapa banyak alkohol yang kamu minum?!"

"Papa! Aku ngomongnya masih dalam keadaan sadar kok. Aku enggak mabuk"

"Atau jangan-jangan kamu udah nyoba narkoba lagi!"

"RUKA!!" Pharita protes. Malah dia berpikiran kalau Ruka yang ngomong
dalam keadaan mabuk.

"Apa? Aku yakin banget ini yang ngomong pasti bukan minji" Ruka heranjak dari kursinya, mendekati minji dan menggoyang-goyangkan tubuh anaknya

"HEH IBLIS! Keluar dari tubuh anakku!!"

"Pap- Pappa! Hentikan!"

"Ruka! Udah!"

Ruka akhirnya mundur beberapa langkah. Ia menghela nafas berat dan mengusap wajahnya.

"Ya tuhaaaaan... AAAAAAAAGH!!!" Kaki Ruka bergerak sendiri, menuntunnya menuju pintu depan dan keluar dari rumah.

Minji kembali duduk. Merapatkan diri ke mamanya dan pelan-pelan menyandarkan. wajahnya ke lengan pharita. Isak tangis minji perlahan terdengar.

Tanpa diberitahu juga pharita sebenarnya paham, pasti ada sesuatu yang membuat minji berniat melakukan hal yang sangat serius seperti itu.

Minji bukanlah tipikal anak yang sembarang mengambil keputusan.Dia pasti udah mikir baik dan buruknya lebih dulu tapi mungkin dia lupa untuk memikirkan statusnya sekarang yang masih seorang PELAJAR.

:

:

:

Setelah Danielle pulang, pharita membaca surat yang diberikan Danielle padanya. Salah satu bagian dari amplop udah dirobek dan kata Danielle, minji udah membaca surat itu lebih dulu.

Tiap rangkaian kalimat yang ada, pharita membacanya dengan teliti. Hingga matanya tertuju pada satu kata yang membuat matanya terhenti di sana.

MINJI RAKA DEWA DIKELUARKAN SECARA TIDAK HORMAT DARI SEKOLAH.

Ujian apalagi ini.

🦌🦥

Maka paginya, setelah mengetahui isi surat, Ruka dan minji pergi ke sekolah untuk memenuhi panggilan dan
setidaknya minta maaf karena udah
merepotkan pihak sekolah.

Next, mereka ke rumah Danielle. Melakukan hal yang sama, minta maaf.
Dilanda kebingungan, minji hanya
menikmati hembusan angin dari jendela mobil yang ia buka. Ruka juga bungkam, tapi kali ini tiap lampu merah
dia enggak mukulin stir lagi.

Mobil berhenti di depan sebuah
supermarket. Hanya Ruka yang
turun, minji lebih memilih untuk tidur selagi mesin mobil juga enggak dimatiin ruka.

10 menit, ruka kembali dengan
kantong plastik yang isinya 5 bir kalengan dan satu kotak rokok! Mobil melaju lagi dan minji udah ketiduran.

Continuation Of The Family Kukang (BXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang