23. Inner child

171 29 1
                                    

Author POV

Anak perempuan itu tersenyum lebar, menampilkan deretan giginya yang tidak lengkap, dengan satu gigi yang ompong di bagian depan.

Lisa, gadis kecil itu, tertawa riang sambil melompat-lompat di samping dua anak laki-laki tampan yang selalu menemaninya—Jungkook dan Taehyung. Mereka bertiga tampak sangat akrab, persahabatan yang terjalin sejak kecil membuat mereka tak terpisahkan, meskipun latar belakang hidup mereka sangat berbeda.

Jungkook, meski anak yang ceria dan tampak seperti anak pada umumnya, memiliki kehidupan yang sedikit lebih rumit. Dia adalah anak dari hubungan rahasia, lahir dari sekretaris pribadi ayahnya—sebuah fakta yang hanya diketahui oleh beberapa orang terdekat keluarga.

Meskipun ayahnya, Mr. Jeon, sangat menginginkan anak laki-laki, tetapi hanya dapat mengakui satu anak perempannya yaitu Jeon Jong Soo. Kenyataan bahwa Jeon Jungkook lahir di luar pernikahan membuat posisinya di keluarga cukup rumit. Bagi Jungkook kecil, dunia terasa penuh kebingungan.

Ada kasih sayang dari ayahnya, tetapi juga batasan-batasan yang tidak sepenuhnya dimengerti oleh Jungkook. Hubungan dengan kakak kandungnya, Jeon Jong Soo, jauh dari harmonis. Sejak kecil, kakaknya tidak pernah benar-benar mengakui keberadaannya, hanya kebencian yang terpancar setiap kali mereka bertatap muka.

"Jangan pernah panggil aku kakak! Kau pikir karena kau anak laki-laki, kau bisa dianggap sebagai adikku dan saudara Lisa, huh?" seru Jeon Jong Soo dengan kemarahan yang membakar. "Harusnya kau sadar diri, kau cuma anak pelacur, dasar bodoh!"

Kata-kata tajam itu menghantam Jungkook kecil seperti petir di siang bolong. Tatapan dingin dan sinis dari gadis yang ia panggil kakak tak pernah hilang dari ingatannya. Setiap kali mereka bertemu, Jungkook merasakan kehadiran ancaman yang tak terucap, seolah-olah dirinya adalah duri dalam kehidupan kakaknya.

Wajah Jeon Jong Soo yang dingin, dengan mata tajam yang selalu dipenuhi kebencian, terus menghantui Jungkook.

Dia ingat betapa kakaknya tak pernah melihatnya sebagai bagian dari keluarga. Kebencian itu semakin kuat setelah kematian ibu tirinya, ibu kandung Jeon Jong Soo. Ketika ayah mereka memutuskan menikahi ibu Jungkook yang tidak lain adalah sekretarisnya, Kakaknya memilih untuk meninggalkan mereka, pergi ke Amerika dengan perasaan muak yang ia bawa sejak kecil.

Bagi Jungkook, kepergian kakaknya bukanlah kelegaan. Itu justru memperdalam luka yang ia simpan, perasaan ditinggalkan, dan pertanyaan-pertanyaan tak terjawab tentang kenapa ia selalu diperlakukan seolah bukan bagian dari keluarga yang sama.

Di balik sikapnya yang sering tampak ceria di depan teman-temannya, ada bekas luka yang dalam, bekas luka yang tertinggal dari hubungan yang tak pernah bisa ia pahami.

Suatu hari, Jungkook pernah bertanya kepada ayahnya, "Ayah, aku sangat senang ayah mengajakku ketempat pesta, apa aku bisa bertemu Lisa dan Taehyung disana, ayah?" Suaranya polos, matanya yang besar tampak penuh rasa ingin tahu.

Ayahnya menatap Jungkook sejenak, lalu berjongkok agar sejajar dengannya. Dengan lembut, dia meletakkan tangan di bahu putranya. "Kookie, jangan panggil aku ayah di depan kolega ayah nanti, ingat? Ayah sangat menyayangimu kau tau itu kan" kata ayahnya, mencoba tersenyum untuk meredakan rasa bingung Jungkook.

Di luar pandangan publik, ayahnya sangat menyayangi Jungkook. Setiap malam, ketika mereka sendirian, Mr. Jeon sering menggendongnya dan membacakan cerita pengantar tidur, hal yang tidak pernah dilakukan dengan anak-anak lainnya. Namun, di depan dunia, Jungkook hanyalah "anak sekretaris," tidak lebih dari itu.

Sementara itu, di sisi lain adalah Taehyung, anak tunggal dari direktur besar perusahaan keluarga Manoban, perusahaan tempat ayah Lisa bekerja sebagai pemilik.

THE SKRIP (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang