26. Bound by Passion

206 37 5
                                    

Author POV

Di dalam mobil di tempat parkir yang gelap, suasana terasa dingin meski hanya diterangi cahaya bulan yang menerobos dari jendela.

Dua wanita, Lisa dan Jennie, terkurung dalam keheningan, duduk di kursi belakang.

Setelah beberapa saat, Lisa menatap Jennie. "Bagaimana kehidupanmu akhir-akhir ini? Apa kau belum berbicara dengannya?" tanyanya dengan suara rendah.

Jennie menghela napas pelan, menatap ke luar jendela sejenak sebelum kembali menatap kekasihnya. "Taehyung ingin mengenalkanku kepada keluarganya. Dia bilang ayahnya pasti menyukaiku," jawabnya datar, seolah kata-katanya tidak memiliki bobot emosi.

Sebuah dengusan disertai senyuman getir muncul di sudut bibir Lisa. "Dan kau akan melakukan itu?"

Jennie mengguncang kepalanya, lembut namun pasti. "Aku tidak akan melakukan itu, Lisa."

Gadis bermata hazel itu mendekat, mengurangi jarak di antara mereka.

"Akhiri hubungan itu, Jennie," suara Lisa kini lebih tegas, bahkan sedikit posesif. "Secepatnya, ini sudah 1 minggu. Apakah kau tidak tahu kegelisahanku?"

Jennie hanya bisa menatap mata Lisa yang penuh intensitas, menyadari bahwa kata-katanya bukan sekadar saran—itu adalah permintaan, sebuah tuntutan yang datang dari ketakutan akan kehilangan.

Namun, keraguan akan waktu selalu menyergapnya.

"Lisa, aku—" Jennie memulai, suaranya terbata. "Taehyung tidak bisa hanya diabaikan. Semua orang tahu dia dan aku. Aku takut dia bertindak nekat. Kau tahu kejadian di kantin kan? Beri aku waktu yang tepat."

"Jennie.." Lisa menggenggam tangan Jennie dengan kuat, menunjukkan kecemasan. "Kau tidak mengerti. Jika ayahku tahu hubungan kita, terlebih kenyataan bahwa aku menjadi yang kedua, itu akan berakibat fatal. Dia tidak akan mentolerirnya."

Mata Jennie melebar, menyadari beratnya situasi.

"Jika kau terus berhubungan dengannya, aku akan berada dalam bahaya," potong Lisa, suaranya bergetar. "Ayahku memiliki harapan besar untukku. Jika dia tahu aku menjalin hubungan ini, terutama jika kau masih bersamanya, Jennie... ini akan semakin sulit."

"Lisa.. aku tidak ingin membebanimu dan membuatmu kehilangan segalanya."

"Jangan pikirkan hal itu" Lisa hampir memohon, suaranya penuh emosi. "Jennie, apa kau tidak mengerti? Kau hanya perlu memutuskan hubunganmu dengan pria brengsek itu. Hanya itu."

Jennie menatap Lisa, terkejut oleh ketegasan dalam suaranya. "Tapi itu mudah untuk kau katakan, Bagaimana jika mereka-"

"Aku tidak bisa terus bersembunyi!" Potong Lisa membalas, nada suaranya terdengar frustasi. "Ayahku tidak akan mentolerir ini."

"Ini bukan hanya tentang kita, Jennie. Ini tentang masa depan dan reputasiku. Aku tidak bisa menjadi orang dibelakang Taehyung, dan kau tidak seharusnya terjebak dalam situasi ini," jelas Lisa, suaranya kini lebih lembut, namun tetap tegas.

Hening sesaat, Lisa mengerutkan keningnya saat melihat Jennie seperti menimang dan banyak kebingungan.

"Kau tidak mencintainya, kan?" tanya Lisa curiga, matanya penuh intensitas.

Jennie menatap Lisa dengan kecewa. "Apa maksudmu dengan pertanyaan itu?"

Lisa menjawab, suaranya meningkat. "Kau terus mempertahankan hubungan itu. Seolah kau memiliki perasaan terhadapnya."

"Apa? Lisa, aku tidak memiliki perasaan untuknya!" Jennie membalas dengan frustrasi. "Kau tidak mengerti apa yang aku hadapi. Ini jauh lebih rumit, Lisa."

THE SKRIP (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang