27. Unspoken Desire

328 48 15
                                    

Jennie POV

Aku berdiri terpaku, napasku terhenti sejenak saat melihat Lisa tersentak mundur, memegangi pipinya yang kini memerah. Suara di sekelilingku memudar, hanya menyisakan pemandangan Lisa di depanku.

Dia tidak menunjukkan rasa sakit, tidak bereaksi seperti yang mungkin orang lain lakukan. Matanya... tetap terkunci padaku, seakan pukulan dari Taehyung tidak ada artinya dibandingkan apa yang dia ingin katakan padaku.

"Lisa..." bisikku, nyaris tanpa suara.

Hatiku mencelos melihatnya berdiri begitu tegar meski baru saja diserang.

Ada dorongan kuat dalam diriku untuk bergerak ke arahnya, untuk memastikan dia baik-baik saja, tapi tubuhku terasa berat, terperangkap di antara ketakutan dan kebingungan.

"Jennie, kau akan ikut denganku atau dengan dia?" Taehyung tiba-tiba menyela,suaranya penuh amarah, matanya menyala penuh tuntutan seoalah dia yakin aku akan memilihnya.

Aku melihat raut wajahnya yang penuh dengan kemarahan yang tidak pernah kusukai. Dia menunggu jawaban, tapi di dalam diriku, jawabannya sudah jelas.

Aku tidak perlu berpikir dua kali.

Dengan napas berat dan hati yang berkecamuk, aku melangkah ke arah Lisa.

"JENNIE!!!" Di belakangku, Taehyung memanggil namaku lagi, tapi kali ini aku tidak bisa menahan rasa kesal yang meluap dalam diriku.

Tanpa berpikir panjang, tanganku terulur ke wajah Lisa, jari-jariku menyapu pelan tanda merah di pipinya.

Emosiku meledak, suaraku pecah ketika aku akhirnya berbicara, "Lihat apa yang sudah kau lakukan!" bentakku, mataku menatap tajam ke arah Taehyung yang masih berdiri di belakangku.

"Kenapa kau selalu seperti ini, Taehyung? Kau pikir dengan marah dan memukul orang lain semuanya akan jadi lebih baik?" Aku melangkah maju, tubuhku bergetar dengan amarah yang terpendam terlalu lama.

Taehyung berdiri terpaku, bibirnya terkatup rapat seakan tidak tahu harus berkata apa.

Tapi aku tidak memberinya kesempatan untuk menjawab. Aku berbalik ke arah Lisa, rasa marahku mereda sedikit saat melihat wajahnya yang tetap tenang di tengah semua kekacauan ini.

"Maafkan aku, Lisa," kataku, suaraku lebih lembut, tapi masih penuh emosi sedikit frustasi. "Kau tidak pantas diperlakukan seperti ini."

"Apa kau baik-baik saja?" tanyaku pelan pada Lisa, suaraku bergetar dengan kekhawatiran yang tak bisa kusembunyikan.

Sebelum Lisa sempat menjawab, suara Taehyung menginterupsi, nadanya lebih rendah tapi penuh dengan amarah yang jelas belum padam. "Jennie, jangan pergi dengan dia. Kau harus ingat, kau adalah milikku!"

Aku berhenti sejenak, menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit kudeskripsikan.

Dahiku berkerut, heran dengan pria ini. Apa dia sungguh tidak mengerti? Atau dia hanya memilih untuk mengacuhkannya, entah mengapa sebagian dari diriku berkata bahwa dia tahu apa yang terjadi namun memilih berpura-pura buta.

"Milikmu?" aku menekankan kata itu dengan nada penuh cemoohan.

"Kau pikir kau siapa, huh?" Aku menantangnya, rasa jengkel dan amarah yang sejak tadi kuperas mulai meluap tanpa bisa kubendung lagi.

Taehyung menaikkan alisnya, menantang balik dengan tatapan tajam. "Aku pacarmu, Jennie. Apa kau lupa? Kau milikku sejak awal, bukan milik siapa pun, apalagi dia." Ia melirik Lisa dengan penuh kebencian, seolah kehadiran Lisa saja sudah cukup untuk membuat darahnya mendidih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SKRIP (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang