17 | Benjamin : My Dangerous Boyfriend - Nightmare

2.4K 223 54
                                    

Halo semuanya—feign disini...

Senang sekali rasanya bisa menyapa kalian setelah sekian lama, chapter ini seharusnya naik sejak beberapa minggu yang lalu. Namun karena satu dan lain hal, ditambah dengan kesibukan yang tidak dapat ditinggalkan aku memutuskan untuk menunda publikasi chapter ini.

Selamat membaca, selamat kembali menikmati tulisanku ini. Semoga kalian berbunga ketika membacanya.

Salam hangat

*****

"Astaga, Kamala sangat cantik sekali—menantu Wiradmaja memang tidak ada duanya, Mbak Anita sangat beruntung punya anak secantik Kamala..." Anita tersenyum puas mendengar pujian yang dilontarkan oleh perempuan di depannya ini, menatap Kamala yang sudah selesai dirias. Kamala tampil cantik malam ini dengan balutan gaun mewah berwarna putih yang membalut tubuhnya dengan sempurna, wajah cantik miliknya juga semakin mempesona berkat sentuhan make up dari tangan terampil seorang make up artist terkenal ibu kota.

 Kamala tampil cantik malam ini dengan balutan gaun mewah berwarna putih yang membalut tubuhnya dengan sempurna, wajah cantik miliknya juga semakin mempesona berkat sentuhan make up dari tangan terampil seorang make up artist terkenal ibu kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini sudah tiba, hari dimana Kamala akan memperlangsungkan pertunangannya bersama dengan Benjamin. Setelah kunjungan singkat mereka ke Surakarta—mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju ke Singapura, tempat yang memang sudah disepakati dimana acara pertunangan mereka akan terlaksana. Meremas pelan jemari miliknya, gelisah—perasaan gelisah ini terus saja membayangi Kamala. Setiap jam menuju pertunangan mereka Kamala sama sekali tidak mendapatkan ketenangan pikirannya. Semua terasa gamang.

Benjamin, masih banyak yang belum Kamala ketahui perihal kekasihnya itu. Pesta penyiksaan, serangan, bahkan teror yang Kamala dapatkan selama ini? Tidak, Kamala yakin, semuanya lebih daripada itu. Benjamin hanya menunjukkan hanya sedikit dari banyaknya hal lain, hal lain yang lebih besar. Akses, Kamala merasa jika aksesnya dalam menggali informasi mengenai Benjamin seakan dibatasi. Semua orang seakan bekerja sama untuk menutupi semuanya, Kamala merasa tidak berdaya. Menjelang pertunangan mereka Kamala merasa Benjamin semakin menunjukkan kuasa miliknya. Dilihat dari banyaknya orang yang berjaga di kediaman milik Wiradmaja di Singapura—tempat dimana kedua keluarga menginap selama acara berlangsung, ditambah lagi dengan pengawasan langsung oleh Renata bersama dengan mama nya. Mereka berdua selalu berada di sekitar Kamala, membatasi pergerakannya.

Pertunangan Kamala bersama dengan Benjamin kali ini dilangsungkan secara privat, hanya dihadiri oleh beberapa kolega dekat milik dari masing-masing keluarga. Hanya orang-orang mereka.

"Astaga Mala, lo cantik banget..." Suara Mita terdengar cukup kencang, membuat Kamala tersadar dari dalam lamunannya. Berbalik, menatap Mita dengan senyuman miliknya. Tidak kalah spesial, Mita sudah siap dengan balutan dress berwarna coklat miliknya dengan riasan sederhana—antusias, gadis itu menghampiri Kamala dengan senyumannya. "Halo tante Anita, apa kabar" Sapa Mita pada Anita, Anita tersenyum menyambut Mita dengan baik. 

"Kabar baik Mita, Mita cantik sekali malam ini..."

"Tante juga kok, tambah cantik—awet muda." Sahut Mita tidak kalah antusiasnya, Anita tersenyum. Menatap Kamala dengan senyumannya sebelum mengalihkan tatapannya pada Mita. "Mita, tante titip Mala ya. Tante harus ke depan menemani om menerima tamu, nanti akan ada yang mengarahkan." Selain menghadiri acara pertunangan Kamala, Mita juga diberikan kepercayaan oleh keluarga untuk mendampingi Kamala untuk berjalan menuju ke tempat berlangsungnya acara. Tentu saja setelah melewati proses negosiasi panjang bersama dengan Benjamin, menjelang acara mereka membuat Benjamin mempersempit orang-orang yang menjadi kepercayaan nya.

Benjamin : My Dangerous BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang