13 | Benjamin : My Dangerous Boyfriend - The Devil's Hunt

4.8K 293 10
                                    

Halo semuanya, feign disini...

Sedih sekali rasanya karena baru bisa menyapa kalian setelah sekian lama, aku mengalami beberapa kendala pada saat masa-masa penulisan chapter ini. Terima kasih karena sudah mau menunggu Benjamin yang sedikit lama, aku akan berusaha keras setelahnya.

Semoga kalian selalu dalam keadaan yang sehat dan baik-baik saja. Salam hangat, feign.

*****

"Ini Kamala, menantu keluarga kami" Renata tersenyum puas seraya memperkenalkan Kamala. Tersenyum—malam ini, secara khusus Renata meminta izin pada Benjamin untuk membawanya menghadiri perjamuan salah satu keluarga senior pemerintahan pada masa Orde Baru. Lidia tersenyum menyambut baik Renata yang memperkenalkan Kamala, sebagai salah satu keluarga senior setelah Wiradmaja, mereka amat sangat tahu maksud terselubung Renata yang memperkenalkan Kamala padanya, pada dunia mereka—Renata ingin memperkuat reputasi Kamala pada pergaulan mereka, Renata ingin menunjukkan bahwa Wiradmaja sudah memiliki nyonya masa depan keluarga mereka.

"Cantik sekali, selera Benjamin memang tidak bisa diragukan bukan."

Terkekeh pelan, Renata tersenyum puas. Sebagai seorang ibu, Renata menginginkan semua yang terbaik untuk putra semata wayang nya, Benjamin. Disaat Benjamin sudah memutuskan pilihannya, Renata akan selalu mendukung apapun keputusan putranya. Meski keluarga mereka masih kental dengan tradisi, Renata bukan sosok ibu yang kolot dan memaksakan kehendak pribadinya. Kamala, di masa depan gadis mungil ini yang nanti akan mendampingi Benjamin. Renata harus membuka jalannya, mereka semua harus tahu dimana posisi mereka—tidak meremehkan Wiradmaja.

"Tentu saja, Benjamin sangat berkompeten dalam memilih calon istri..."

Mereka bertiga bercengkrama dengan hangat, Lidia sebagai pemilik acara memperlakukan mereka dengan baik, memperlakukan Kamala dengan baik. Sebelum datang ke tempat ini bersama dengan Renata, Anita sempat berpesan—selain membawa nama baik keluarga mereka, Kamala juga membawa nama Wiradmaja pada setiap langkahnya mulai sekarang. Kamala selalu di wanti-wanti untuk berhati-hati.

Semuanya sudah diputuskan, pertunangan antara Benjamin dan Kamala sudah ditentukan. Terhitung satu bulan setelah acara pertemuan dua keluarga, mereka akan melangsungkan acara pertunangan mereka di Singapura, sesuai dengan permintaan kedua orang tua Benjamin. Keamanan, mereka beralibi tentang keamanan. Entahlah, keamanan seperti apa yang mereka ingin dapatkan, Kamala memilih untuk tidak terlalu banyak bertanya. Toh kedua orang tuanya juga sudah setuju, Kamala memilih untuk menuruti kehendak mereka saja.

Tidak tanggung-tanggung kedua keluarga mereka sudah mulai gencar dalam mempersiapkan pesta. Wiradmaja, mereka bahkan tidak segan untuk merogoh kocek yang cukup dalam untuk melakukan persiapan. Renata—menggunakan koneksi yang dimilikinya, ibu Benjamin itu membuat mereka memiliki akses khusus untuk menggunakan jasa desainer senior Indonesia, Anne Avantie untuk membuatkan dress yang akan dikenakan Kamala pada saat acara pertunangan tiba. Mereka bahkan mengeluarkan budget hingga ratusan juta untuk gaunnya saja, Wiradmaja memang memiliki seleranya sendiri. Sepasang cincin juga sudah di pesan, kali ini Benjamin secara langsung yang memilihkan. Pilihannya jatuh pada brand Cartier—Kamala memilih untuk tidak bertanya terlalu jauh mengenai dana yang digelontorkan Benjamin untuk mendapat sepasang cincin mewah itu. Benjamin selalu melarangnya untuk tahu, Benjamin hanya menginginkan Kamala duduk dan menikmati semua curahan kasih sayangnya.

Obrolan yang tercipta di antara mereka bertiga terhenti saat ada seseorang yang menginterupsi.

"Mbak Lidia, pesta anda sangat luar biasa senang sekali bisa diundang dan berpartisipasi. Mbak Renata apa kabar, lama sekali tidak berjumpa—perkenalkan dia putri bungsu keluarga Sosiawan, Sabrina Sosiawan, dia satu angkatan dengan Benjamin. Putri kami juga sangat berbakat, dia seorang pianis yang cukup terkenal." Iriana Dewi berujar antusias seraya menyodorkan putrinya yang disebut sebagai Sabrina ke arah mereka—Kamala mengenalnya. Iriana, jika tidak salah beliau merupakan kerabat dari pendiri salah satu pendiri partai koalisi pemerintah yang berlambang palu—mereka cukup terkenal. Merasa dejavu, Kamala juga pernah mengalami hal ini sebelumnya.

Benjamin : My Dangerous BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang