🪐8🪐

19 6 0
                                    

                                 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


                                 

 
                                 ======
                                  🍃🍃
                                      
                                           
Suara yang menumpahkan seluruh amarahnya pada kedua gadis itu. manda sibuk mencaci maki, sembari memegang handphone yang sudah tertera wajah wulan dan lisa. terlihat manda kesal dengan kejadian dimana alka tiba-tiba muncul, entah dari mana langsung membabi buta menarik rambutnya hingga rontok.

Gadis itu berbicara panjang lebar dengan memperlihatkan rambutnya yang rontok kepada sahabatnya. tidak bisa di pungkiri manda benar-benar marah, ini adalah penghinaan baginya. seorang gadis yang baru memasuki area sekolahnya, seketika membuatnya tertantang untuk mengibarkan bendera permusuhan dengannya.

Lihat saja siswi yang manda rundung, melihat keberanian alka seakan ingin menyemangati. tetapi menolak karena takut jika manda bertambah marah padanya. kesal tentu saja, melihat rambutnya yang masih sakit membuat wajah manda memerah, bahkan wulan dan lisa ketakutan setengah mati melihat amarah manda yang menakutkan.

"Heh lo liat aja sialan. gue nggak akan biarin lo kabur gitu aja." kata manda  dengan senyuman beringas. lalu mematikan ponselnya serentak yang membuat keduanya merasa lega.

Manda masih saja menggerutu kesal sambil menyisir rambutnya yang masih saja rontok. sepertinya genggaman alka begitu kuat, terlihat rambutnya yang kebanyakan rontok sendiri. entah apa yang merasuki tubuh alka membuatnya kesetanan seperti sedang mendapatkan mainan baru.

Lamunan alkala sudah terbuyarkan karena suara karina memanggilnya untuk makan malam. gadis itu berlari kecil menuju karina yang sudah duduk menunggu kedatangannya. alka duduk dan mulai mengambil makanan kesukaannya.

Karina terpaku melihat tangan keponakannya yang keungguan. wanita yang berusia 29 tahun itu langsung memegang tangan alka. dan mengusap-usap lembut, membuat sang empu kaget di tempatnya.

"Al? ini tangan al kenapa? coba kasih tau bunda." tanya karina khawatir terlihat jelas di raut wajahnya sekarang.

Tampak gadis itu kebingungan mencari alasan yang tepat untuk menyembunyikan kejadian tadi siang, alka tidak menginginkan karina merasa khawatir padanya. selihai mungkin gadis itu menghindar lalu mulai berkata bohong.

"Eh tadi alka jatuh bun pas jam olahraga di sekolah." ucap alka berbohong yang langsung membuat sorotan mata karina berbeda.

Ia bangkit meninggalkan alka sendiri, saat kembali karina membawa kotak p3k berniat mengobati luka kecil itu. kotak mulai terbuka, karina mulai mengoles obat agar lebam nya mudah sembuh.

Sangat lembut membuat alka terkesima sendiri melihat perlakuan karina seperti layaknya seorang ibu, bahkan gadis itu tidak pernah mengetahui kapan wanita ini akan menikah dan kapan karina mau membuka hati untuk banyaknya pria. bukan karena alka tidak suka, melainkan kebahagiaan karina lebih dari segalanya untuknya.

Hai AlkalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang