Nama gue Alkala kamansara, panggil gue alka. okey seperti yang kita tau pada umumnya. seseorang nggak akan pernah tau gimana merasakan yang rasanya jatuh cinta, nah kalau kalian tau pasti kalian udah ngalamin. oke semua cerita tentang "dia" . dan gu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . -
"Balapannya udah selesai kak?." Alka bertanya setelah makanan dimulut nya ludes di telannya. Azain mengelus bercak makanan yang tertinggal di sudut bibir ranum Alkala.
Sebenarnya balapan belum di mulai, entah mengapa Azain menyusul Alka setelah salah satu anggota geng motor menanyakan perihal Alka padanya. Dan ia tidak ikut balapan, Gandi lah yang menggantikan posisi Azain untuk saat ini.
"Kak ayo pulang kak. Alka udah ngantuk." Ucapnya merengek seperti anak kecil.
"Ya udah Alka tunggu di sini dulu. Jangan kemana-mana." Alka mengangguk patuh, lalu menatap kepergian Azain mungkin ingin memberitahukan pada teman-temannya tentang kepulangannya.
Azain pergi meninggalkan Alka sementara, pria itu ingin berpamitan pada sahabat dan teman-temannya yang lain. sedangkan Alka kembali menguyah makanan yang ia pegang sedari tadi, perhatikannya kembali tertuju pada suara yang Alka tidak kenali.
"Hai ....sendiri aja teman Lo pada kemana?." Sapanya lembut dengan senyuman yang terpatri indah.
Alka menoleh mengernyitkan keningnya heran, melihat wajah orang asing itu dengan keadaannya yang masih mengunyah makanannya. Tatapan mata itu beriringan dengan mengerjap pelan. Sangat imut, membuat orang asing tadi terpesona dibuatnya.
Ketika suara hendak keluar dari bibir ranum Alka, entah dari mana datangnya. Tangan Azain langsung merangkul tengkuk Alka dengan lembut. Ia menatapnya dengan senyuman manis, menatap Alka dengan mata yang berbinar. Bahkan gadis itu sudah tidak bisa berkutik lagi sekarang, jantungnya kembali kembang kempis tak karuan. Berdebar kencang karena perlakuan Azain yang tiba-tiba.
"Maaf gue lama." Alka sudah seperti patung, menatap Azain bingung. Sangat bingung karena sikapnya yang tiba-tiba manis.
"Jauh-jauh lo dari pacar gue." Azain berucap lantang. Tatapan matanya masih menatap wajah cantik Alkala, setelahnya penglihatannya berpindah memandang pada orang asing tadi. Sorotan mata sang dominan sangat tajam menyorot ke arah pria asing yang bernama kirel.
"Wooooh santai men. Lagian nih cewek sendirian, jadi nggak salah dong gue temenin." Kirel berbicara dengan raut wajah menantang sang lawan.
"Tapi lumayan juga sih bro, secara kan barang bagus. Boleh lah di bagi." Setelah malam terbitlah pagi, begitupun sekarang. Setelah berucap terbitnya pukulan keras dari tangan Azain yang mengepal keras.
"Brukk!!!.
"Anjing.... Eh kalau ngomong tuh hati-hati!!." Alka terbelalak, kedua tangannya menutup mulutnya kaget. Selama berada di dekat Azain, pria itu tidak pernah menunjukkan sikapnya seperti ini. Dan bahkan gadis itu baru mengetahui bahwa Azain suka balapan liar.