.
.
.
-Malam ini bintang banyak bersinar dengan terang, entah kemana awan itu pergi. Rupanya keinginan Alka untuk menjadi astronaut semakin menjadi ketika melihat banyaknya bintang di angkasa. Ah! Ingin rasanya malam ini ia terbang ke bulan, kebiasaannya untuk melihat angkasa sebelum tidur adalah rutinitas Alka setiap malam. Sangat indah bukan?.
Dan gadis itu semakin senang, karena Karina sudah pulang ke rumah setelah beberapa hari pergi untuk pekerjaannya. Tidak perlu bertanya reaksi Alka pada saat itu, tentu ia berlari berhamburan memeluk dan menyalurkan rasa rindunya, pada wanita yang belum di bilang tua. Karena usianya yang terbilang muda. Seharusnya di usianya sekarang, Karina sudah berumah tangga bukan?.
Sudah lah. Alka akan mendukung apapun keputusan Bunda nya itu, yang ia harus pikirkan sekarang masalah tadi di rumah sakit. Sampai kapan wanita paruh baya itu mau menyembunyikan nya, Alka berharap Anzani baik-baik saja. Dan tetap sehat seperti sedia kala, karena gadis itu sangat mengkhawatirkan nya.
"Alka belum tidur sayang?." Gadis itu menoleh ke sumber suara, tersenyum simpul menampilkan gigi nya yang rapih. Kemudian menggeleng pelan.
Karina masuk lalu duduk di samping Alka. Tangannya mengusap lembut rambut indah dari gadis itu. Sudah lama moment ini tidak Alka rasakan, membagi cerita bersama, ingin seperti ini seterusnya. Walaupun terkadang rindu sudah menggebu-gebu di hati gadis itu. Rasa rindu pada seseorang yang mereka sebut ayah. Ayah? Apa arti kata itu bagi Alka. Heh, entah lah.
Dimana anak-anak lain di ajarkan oleh kedua orang tua nya untuk menjadi kuat, pemberani, dan sabar. Sedangkan Alka? Di ajar kan oleh mereka untuk hidup tanpa peran mereka. Walaupun ayah Gadis itu masih ada, tidak kah sama saja? Sama-sama kehilangan perannya.
Lama mereka menciptakan moment berdua di kamar Alka. Sampai suara notif dari benda pipih di dekat Alka berbunyi, pesan aplikasi hijau masuk tertulis nama kesayangannya di layar handphone. Sontak menghentikan kegiatan mengobrol keduanya. Karina mengoyangkan sebelah alisnya, seolah bertanya pesan masuk dari siapa. Dan Alka menanggapi dengan tersenyum manis.
"Dari kak Azain bun. Dia ngajak Alka jalan-jalan." Ucapnya cengengesan, dengan wajah memelas Alka melihat Karina berharap di izinkan untuk pergi. Sangat jarang bukan Azain mengajaknya jalan-jalan berdua.
"Cieeee yang pdkt. Ya udah siap-siap gih." Rasanya seperti sedang di bebaskan dalam kandang. Alka bersorak ria saat mendapat kan izin dari wanita itu.
"Ihh beneran bunda izinin?." Alka bertanya sekali lagi dengan mata berbinar. Untuk memastikan saja, siapa tau telinganya budek.
Karina mengangguk. Bibirnya ia tarik hingga menampilkan senyum manisnya, Alka segera memeluk tubuh Karina dan di balas kembali oleh wanita itu. Setelahnya ia bersiap-siap dengan semangat 45, Karina sudah pergi saat pelukan mereka terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Alkala
Lãng mạnNama gue Alkala kamansara, panggil gue alka. okey seperti yang kita tau pada umumnya. seseorang nggak akan pernah tau gimana merasakan yang rasanya jatuh cinta, nah kalau kalian tau pasti kalian udah ngalamin. oke semua cerita tentang "dia" . dan gu...