.
.
.
-"Gue gila karena Kak Zain, lu liat kan tadi dia gendong gue aaaaaaaaaaaaaaa." Gadis itu ngereog sendiri membayangkan wangi tubuh ideal Azain. Seketika ulasan tentang ingatannya kembali lagi diingatannya.
"Sadar woy sadar, cowok seganteng kak Azain pasti banyak yang ngejar. bukan cuman lu doang." Jdaarrrrr seperti sedang si sambar petir di siang bolong, ucapan Nana ada benarnya juga. Membuat nyali Alka menciut dan membuang nafasnya dengan gusar.
"Hemmm iya sih. Tapi nggak papa kan menjadi salah satu dari mereka? Siapa tau gue beruntung. Asikkkkk aaaa harus bisaa." Benar-benar tidak tertolong lagi, kemungkinan Alka jatuh cinta pada pandangan pertama.
Nana kembali memicingkan matanya lalu mulai menempelkan tangannya di dahi gadis itu, kemungkinan besar temannya mengalami demam atau gangguan kesehatan. Setelah di periksa masih sama yang nana dapatkan, dia tidak menemukan kesalahan apapun dan di manapun.
"Apessih? Ehh gue normal ya mon maap." Alka menepis tangan Nana jauh-jauh.
"Masa sih Al? kayaknya lo miring deh." ucap Nana dengan terkekeh. Ia menyukai Alka yang mengamuk seperti beruang.
"Ishh serah lu aja dah, aakhhh gue suka Kak Azain!!." Alka berteriak kencang membuat Nana langsung garcep menutup mulut teman beruangnya itu.
"Sekali lagi lo teriak gue jual lo ya." Ancam gadis itu sudah muak dengan tingkah gila teman barunya.
"Hehehe maap say kebablasan." Alka cengengesan puas melihat Nana yang marah padanya.
Mereka pun berjalan dengan sesekali mengobrol agar suasana mencair dan saling mengenal satu sama lain. Alka berjalan sembari melihat lihat sekitar. Gadis itu berhenti mendadak berhasil membuat Nana ikut terhenti di tengah jalan.
Nana sekarang merasa capek, letih, lesu membuat ocehan atau kata yang mungkin bisa membuat sifat Alka sedikit ada perubahan. Sikap nya akhir-akhir ini tidak begitu jelas karena ulah Alkala.
Tetapi walaupun begitu menurut Nana, Alka adalah tipe orang yang nggak banyak plin-plan. Kalau sedang tidak menyukai perbuatan seseorang, tampa berpikir panjang pun gadis itu menegur orang tersebut dan tidak memperdulikan tanggapannya. Selalu apa adanya, ceria bahkan bobrok. Cuman satu aja letak kekurangan. Itu adalah oon dan kerandomannya yang hakiki.
"Na enaknya kalau sore-sore gini kita ngerujak mau nggak?." Tawar Alka.
"Emmm boleh tapi mangganya ambil dimana?." Tanya Nana yang membuat gadis itu tersenyum lebar.
Mata Alka mengisyaratkan pohon mangga yang sudah ia targetkan sedari tadi. Dan inilah firasat buruk yang dari tadi mengganjal di benak Nana. Melihat reaksi Nana yang seakan menolak, gadis itu kembali mengeluarkan jurus andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Alkala
RomanceNama gue Alkala kamansara, panggil gue alka. okey seperti yang kita tau pada umumnya. seseorang nggak akan pernah tau gimana merasakan yang rasanya jatuh cinta, nah kalau kalian tau pasti kalian udah ngalamin. oke semua cerita tentang "dia" . dan gu...