“Aku menantang duel!”
Aku mengerjapkan mata ketika tiba-tiba saja, seseorang yang bahkan tidak aku kenali menawarkan tantangan duel padaku. Aku melirik Lionel dan Elaine yang berdiri di kedua sisiku, kami sedang menuju ruang kelas setelah jeda kelas kedua sebelum dihadang oleh seorang remaja laki-laki. Kedua temanku itu jelas menatap orang yang menantangku duel dengan tatapan aneh.
Sudah jelas aneh karena walaupun tubuhnya sedikit lebih pendek dariku sambil dia menatapku agak sedikit cemas, tetapi dia tetap memberanikan diri untuk menantangku duel di hadapan semua orang. Lorong tempat kami berdiri pun kian memadat karena mulai banyak orang-orang yang penasaran dengan apa yang terjadi.
“Um ....” Aku ragu sejenak sebelum membalas, “Selamat siang, tapi aku pikir aku tidak bisa menerima tantanganmu itu. Aku adalah siswa baru tingkat pertama sehingga tidak banyak tahu mengenai mantra untuk berduel.”
Laki-laki itu mendengus geli. “Kudengar kau adalah orang yang menundukkan master menara sihir, Bagaimana mungkin kau takut menerima tawaran duel sederhana dariku?”
Aku mengerutkan dahi tak suka. Walaupun dia kelihatan sedikit canggung dan cemas, tapi kurasa egonya terlalu tinggi sehingga dia bisa berani bicara seperti itu di depan publik padaku.
Aku bisa merasakan bahwa Lionel hendak maju, tapi aku menahannya dan angkat bicara, “Sepertinya terdapat kekeliruan mengenai rumor tersebut. Master menara merupakan seorang penyihir terkuat di Achthoven, jadi mana mungkin aku berani dan lancang untuk menundukkan seseorang sekuat master menara. Itu hanya omong kosong.”
Remaja di hadapanku mendengus dan menunjukku secara terang-terangan. “Itu mustahil! Namun tidak ada yang mustahil jika kau merupakan simpanan master menara! Kau pasti menjilat master menara, ‘kan?!”
Rumor sialan ini membuatku geram. Namun tentu saja, aku tak bisa menunjukkan wajah marahku ketika banyak orang sedang memperhatikanku. Jadi, aku hanya tersenyum masam sebagai balasan.
“Kau keliru, aku tidak menundukkan atau bahkan menjadi simpanan master menara,” tekanku di setiap frasa sembari tersenyum manis. “Aku hanya seorang siswa yang kebetulan mengenali master menara. Bukankah sebatas mengenali saja tak bisa disimpulkan bahwa aku adalah tipe orang yang seperti itu terhadap master menara?”
Remaja laki-laki itu mendengus geli. “Hei, tidak perlu bertele-tele untuk mencari alasan. Katakan saja padaku jika kau takut untuk berduel denganku. Kau takut jika kau akan kalah dan mempermalukan dirimu sendiri. Sebab, jika kau kalah, maka itu hanya akan membuktikan bahwa kau memang benar merupakan simpanan dari master menara yang hanya tahu bagaimana cara untuk menggodanya, tapi tak memiliki bakat untuk menjadi siswa di menara sihir. Apa yang kau lakukan saat ini adalah untuk menodai nama suci menara sihir saja!”
Saat ini, aku hanya sedang menahan rasa marahku. Jika aku ingin, mungkin banyak kata-kata mutiara yang sudah aku keluarkan. Namun, semakin jelek namaku di hadapan publik, maka semakin empuk aku menjadi sasaran mereka. Setiap kesalahan sekecil biji jagung pun, akan mereka besar-besarkan hingga menjadi masalah hiperbola. Ini hanya akan merepotkanku lebih banyak lagi.
Dengan agak sabar, aku membalas, “Aku tidak takut untuk kalah atau menang, aku hanya ingin menghindari perselisihan yang tak perlu. Aku hanya merasa jika kita melakukan duel, maka ini sama saja seperti tengah menaruh alkohol di atas api yang membara. Masalahnya pasti tidak akan selesai di sana saja.”
“Ya! Kau takut jika masalahmu semakin membesar hingga kau akhirnya tidak mampu lagi! Kau ketakutan saat ini, jadi berputar-putar mencari alasan supaya kau bisa berada di zona aman itu!”
Elaine sepertinya sudah tidak bisa menahan diri lagi, dia langsung maju dan membentak, “Hei! Jangan seenaknya bicara! Kau tidak pantas—“
Namun, belum sempat Elaine mengutarakan kalimatnya, kesiur angin menerbangkan helai rambut dan pakaian kami semua yang berkumpul di tengah-tengah lorong. Hanya dalam satu kedipan mata, seseorang muncul di hadapanku. Setelah menyesuaikan visiku terhadap jejak sihir yang sempat memadat di udara aku pun bisa melihat helai rambut emas yang beterbangan selepas sihir teleportasi selesai dirapalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Transmigrated Into a Finished Novel
Ficção HistóricaHore! Aku jadi seorang pangeran yang hidup bergelimang harta dan serba kecukupan di dalam sebuah novel romansa-fantasi! Karena peranku adalah antagonis, jadi aku tinggal menghindari peran antagonis saja sambil melihat perkembangan pemeran utama dala...