Aku keluar dari kamar mandi dengan piyama berbahan katun yang agak tebal, cocok untuk tidur di cuaca dingin. Helios benar-benar menyiapkan pakaian ganti untukku yang ukurannya sesuai sampai mengerikan sekali rasanya. Bagaimana dia bisa tahu ukuran tubuh Anastasius? Atau mungkin karena ukuran tubuh Anastasius itu standar, ya, jadi mudah ditebak.
"Yang Mulia." Helios yang duduk di atas sofa ruangan ini, segera berdiri ketika melihatku keluar dari kamar mandi. Dia menghampiriku dengan senyuman di bibirnya. "Bagaimana pengalaman Anda, Yang Mulia, apakah terasa nyaman setelah mandi?"
Aku mengerutkan dahi atas pertanyaan aneh Helios, tapi tetap menjawab, "Ya, cukup nyaman. Kamar mandinya bagus, sabunnya juga harum bunga."
Helios melebarkan senyumannya sampai kedua mata menyipit. Entah kenapa dia kelihatan selalu bahagia setiap kali aku angkat bicara.
"Syukurlah jika Yang Mulia menikmatinya. Kalau begitu, makan malam sudah disiapkan. Silakan duduk, Yang Mulia."
Aku baru sadar kalau makan malam sudah disajikan di atas meja, dan Helios segera menuntunku untuk duduk di atas kursi. Di hadapanku, tersaji berbagai macam makanan yang sekali dilihat saja, sudah tahu kelasnya yang seperti apa. Ini makanan mewah. Setiap porsi di piring sedikit, tetapi bentuk estetikanya terlihat cantik. Bahkan peralatan makan seperti piring, sendok, garpu, pisau, dan gelasnya saja kelihatan mewah dan terbuat dari perak. Memang ya, bangsawan sekelas Duke itu tidak bisa diperbandingkan dengan orang kaya biasa.
"Yang Mulia, silakan nikmati makanannya." Helios duduk di depanku, menyangga dagunya dengan sebelah tangan.
Kebetulan sekali, perutku juga sudah lapar, aku belum makan apa pun hari ini. Aku lalu mengambil sendok dan garpu sebelum melirik Helios.
"Kau tidak makan?" tanyaku, melihat jika tak ada sajian piring di hadapan Helios.
Helios menggeleng sambil tersenyum. "Melihat Anda makan dengan bahagia sudah membuat perut saya kenyang."
Aku menganggap jika orang ini aneh, tapi aku memutuskan untuk tak memedulikannya karena perutku sudah keroncongan. Aku pun segera melahap hidangan yang disajikan padaku. Suapan pertama dimasukkan ke mulut, aku akhirnya merasakan bagai tengah hidup di keluarga konglomerat. Alias, ini sangat enak. Berbeda dengan makanan biasa yang selalu aku makan.
Helios terkekeh entah atas alasan apa dan aku mengabaikannya, tetap memakan makananku dengan lahap dan bahagia. Makanan enak sangat memengaruhi suasana hati menjadi lebih baik, aku senang.
Selepas makan, aku benar-benar merasa kalau situasi mengenai aku yang terjebak dengan Duke aneh ini tak terlalu buruk. Dia ini memihakku, 'kan? Jadi, memanfaatkan orang ini tidak akan buruk juga. Dia memberiku pakaian, makanan, dan tempat untuk tidur. Kebutuhan primerku terpenuhi jika aku tinggal bersamanya.
Karena sudah mandi dan makan, aku langsung merasa mengantuk.
"Apa Anda sudah merasa lelah, Yang Mulia?" tanya Helios, dia berdiri dari tempatnya duduk sembari menghampiriku. "Mari, Yang Mulia, ke tempat tidur Anda."
Helios bahkan menuntunku ke ranjang besar di ruangan ini, membenahi bantalku, dan menyelimutiku. Aku diurus dengan baik. Karena terlalu mengantuk, aku tertidur dengan cepat. Seharusnya, aku agak waspada karena aku berada di lokasi baru, bersama orang yang mencurigakan, tapi aku dalam hati mengandalkan sistem untuk segera membangunkan aku jika ada krisis.
***
Pagi tiba. Sepertinya tidak ada krisis kemarin malam karena sistem tidak membangunkan aku atau mendesakku untuk segera keluar dari lokasi tidak jelas ini. Aku pun bangun dari tidur dan duduk. Aku menggosok mataku, tapi aku merasakan sensasi kasar dan melihat jika luka-luka sayat bekas kemarin sudah diobati dan diplester. Ini pasti kerjaan Duke aneh itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/368777870-288-k295691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Transmigrated Into a Finished Novel
Historical FictionHore! Aku jadi seorang pangeran yang hidup bergelimang harta dan serba kecukupan di dalam sebuah novel romansa-fantasi! Karena peranku adalah antagonis, jadi aku tinggal menghindari peran antagonis saja sambil melihat perkembangan pemeran utama dala...