35🦋~Butterfly~

45 19 56
                                    

Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maaf

Follow, Vote and coment

Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian

.
.
.
.

❣️ HAPPY READING ❣️

Senna duduk di kursi panjang yang ada disana sambil menghirup dalam udara sejuk di sekitarnya. Rambut panjang yang tergerai berterbangan tertiup angin. Kejadian kemarin membuat Senna enggan bertemu dengan Alvaro bahkan gadis itu memblokir nomor laki-laki itu. Ia sama sekali tidak mau mendengar penjelasan Alvaro meskipun itu benar atau salah rasanya Senna sudah tak bersemangat lagi menjalani hubungan bersama Alvaro karena ia sudah banyak di buat kecewa oleh laki-laki itu.

Tujuan Senna sekarang bertekad dan fokus belajar bahasa Korea karena beberapa bulan lagi ia akan pergi kuliah di negeri gingseng tersebut. Senna menatap cincin pemberian Alvaro kemudian ia tersenyum samar. Senna menghela nafas sambil melepas cincin tersebut di jari manis tangan kirinya kemudian membuang cincin itu ke sembarang arah lalu ia tersenyum tipis.

"Senna?"

Senna melirik ke samping. "Kak Ardi?" Ucap Senna kaget begitu Ardian duduk di sampingnya.

"Ngapain sendirian disini?" Tanya Ardian.

Senna menggeser posisi duduknya hingga membuat jarak yang lebih jauh dari Ardian. Bukannya Senna tidak suka pada Ardian namun ia merasa canggung saat bertemu dengan laki-laki itu karena ia merasa malu pada Ardian setelah kejadian ia hampir bunuh diri di jalan sana.

Ardian mengerutkan dahinya menatap Senna. "Senna?" Panggil Ardian karena gadis itu tengah melamun. "Hmm."

Senna langsung membuyarkan lamunannya. "Kkee-napa kak?" Tanya Senna gugup.

"Kamu ngapain di sini sendiri, bahaya loh," ucap Ardian.

Senna menatap sekeliling dan ia tersadar lingkungan ini memang sepi kemudian ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kamu sih bawa aku kemana aja," ucap Senna memukul kakinya.

Ardian menoleh ke sembarang arah kemudian ia tersenyum manis setelahmelihat sikap Senna yang konyol itu.

"Ouh jadi cowok ini," ucap seorang laki-laki yang baru saja datang. Senna terdiam sejenak kemudian berdiri menghadap laki-laki itu yang tak lain adalah Alvaro.

Alvaro menatap tajam pada Ardian lalu laki-laki itu berdiri. "Maksud lo apa?" Tanya Ardian.

"Lo jangan mau sama cewek murahan seperti dia," ucap Alvaro menunjukkan jarinya pada Senna.

Mendengar itu Ardian langsung menarik kerah baju Alvaro. "Jaga mulut lo!" Tegas Ardian.

Alvaro tersenyum smirk kemudian Alvaro melepaskan kerah bajunya dengan paksa. Senna yang sadari tadi berusaha menahan amarahnya setelah apa yang Alvaro ucapkan pada dirinya tadi. Ia menghela nafas panjang kemudian bertepuk tangan sambil terkekeh.

"Gue murahan?" Tanya Senna pada Alvaro.

"Hmm!"

"Wah Daebak," ucap Senna tanpa aba-aba ia langsung menonjok pipi laki-laki itu.

Bugh

Ardian tersenyum kagum saat melihat Senna menonjok pipi Alvaro. "Gue bukan cewek murahan ataupun bego," ucap Senna dengan tatapan tajam dan penuh amarah.

Butterfly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang