Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maafFollow, Vote and coment
Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian.
.
.
.
.
.
.❣️ HAPPY READING ❣️
Setelah kejadian tempo hari kedua orangtuanya Marven langsung memulangkan Marven ke Indonesia karena laki-laki itu kekeh ingin bertemu Senna, sebenarnya kondisi Marven sangat tidak memungkinkan. Marven membaringkan tubuhnya di atas kasur ia sengaja tidak memberi tahu Senna atau siapapun ia ingin memberi kejutan besok pas masuk sekolah.
Dari jauh-jauh hari Senna dan Marven sudah merencanakan libur akhir tahun namun semuanya gagal karena Marven sakit. Marven menatap langit kamarnya sambil membayangkan wajah Senna. Hatinya berdegup kencang pipi nya terasa pegal entah apa yang ia bayangkan. Kemudian ia membuka ponsel ia membuka album lalu mengganti wallpaper layar kunci menjadi foto mereka berdua.
"Marven Ayo makan malam dulu," ucap Nesa di ambang pintu.
Marven tersenyum lalu berjalan mendekati Nesa, laki-laki itu menggenggam tangan Nesa membuat wanita itu tersenyum haru.
Senna mondar-mandir di depan rumah dengan perasaan yang tidak karuan, sesekali ia bergumam karena kesal terhadap Marven. Laki-laki itu sengaja tidak membalas pesannya padahal sedang online. Senna duduk dikursi lalu memandangi bintang diatas sana. Regan tiba-tiba duduk disamping gadis itu.
"Kenapa di luar ayo masuk," ucap Regan lembut.
Senna menoleh ke arah Regan kemudian ia memeluk tubuh Regan. "Kenapa tiba-tiba peluk gini, coba cerita?" Tanya Regan.
"Marven nyebelin banget," cicit Senna.
"Marven kan lagi sakit De, dia harus banyak istirahat," Regan berusaha menenangkan Seena.
Senna melepaskan pelukannya. "Bang?" Panggil Senna.
"Hm?"
"Senna cantik enggak?" Tanya Senna membuat Regan terkekeh. Senna mengerucutkan bibirnya menatap sebal. Regan mengacak-acak puncak rambut Senna.
"Siapa yang bilang kalau kamu itu jelek?" Tanya Regan.
"Engga ada hehehe," ucap Senna dengan tatapan sedih.
Jam menunjukkan pukul sepuluh malam Senna tidak sabar untuk sekolah karena ia kangen untuk belajar, ya walaupun hatinya gundah gulana memikirkan Marven setidaknya ia sudah mengetahui kondisi Merven, bahkan mereka melakukan video call hampir setiap hari.
Senna menutup tubuhnya mengunakan selimut kemudian memejamkan matanya. Ia terlelap tidur sambil memeluk guling.
Dania menghela nafas lega karena Senna sudah sehat kembali, Dania berjalan menuruni satu persatu anak tangga kemudian ia duduk bersebelahan dengan Regan.
"Besok kamu jadi ke Jepang?" Tanya Dania.
Regan kebingungan sebenarnya ia ingin menjaga Senna setiap hari nya, namun ia juga punya tanggung jawab atas pekerjaannya. Regan menganggukkan kepalanya, dengan mata yang berfokus pada tv.
"Mah?" Panggil Regan menoleh ke arah Dania.
"Kenapa?" Jawab Dania dengan santai.
"Mamah tau siapa Marven?" Tanya Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly (On Going)
Teen FictionSEBELUM BACA DI WAJIBKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU ❗ Menceritakan tentang wanita muda bernama Senna Aylara ia adalah wanita pintar dan rajin saat mendekati kelulusan SMA tiba-tiba kekasihnya meninggal karena penyakit mematikan yaitu Marven Ravendra. Se...