22🦋~Butterfly~

130 78 42
                                    

Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maaf

Follow, Vote and coment

Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian

.
.
.
.
.
.
.

❣️ HAPPY READING ❣️

"Apa? Lo hamil?"

Senna dan Alvaro menoleh ke belakang. Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Enggak apa si, siapa yang hamil," ketus Senna.

Rian dan Ibran berjalan kemudian duduk di atas rerumputan di hadapan kursi yang Senna duduki bersama Alvaro. Kemudian keduanya turun dan duduk di atas rerumputan. Ibran dan Rian masih menatap tak percaya.

"Serius Ayl, lo hamil enggak?" Tanya Ibran.

"Enggak, siapa yang hamil, tadi magh gue kambuh lagi," jelas Senna membantah perkataan Rian dan Ibran.

Keduanya melirik pada Alvaro. "Kalau kalian mau Senna hamil, saya siap," ucap Alvaro.

Senna memukul pundak Alvaro dengan keras. "Enak aja, nikahin dulu lah," ucap Senna.

Ibran dan Rian menghela nafas lega karena mereka tidak benar-benar menyimpulkan inti dari pembicaraan Senna dan Alvaro barusan. Alvaro langsung bangkit meninggalkan mereka setelah melihat seseorang yang ia kenali. Senna mengerutkan dahinya kemudian Ibran dan Rian mengangkat bahu bersamaan.

"Btw makasih ya udah tolongin gue," ucap Senna.

"Iya sama-sama," ucap Ibran.

"Emang lo tadi mau ngapain ke rumah si Senna?" Saut Rian.

"Tadi nya gue mau minta tolong ke si Senna, bantu bikin skripsi," jelas Ibran. "Lo ngertikan bikin skripsi?" Lanjutnya.

"Kalau gue ngerti, terus mau bayar gue barapa?" Tanya Senna.

"Tiga juta," ucap Ibran. Rian mengerutkan dahinya.

"Setuju!" Ucap Senna melambaikan tangan kemudian Ibran membalas nya sambil tersenyum girang.

"Lah gue juga," ucap Rian menyingkirkan tangan Ibran.

Alvaro mengikuti langkah seseorang dari belakang ketika seseorang itu menoleh ke belakang ia langsung mengumpat di balik dinding. Seseorang itu kemudian berlari karena ia merasa tengah di ikuti. Alvaro mengintip dan kehilangan jejak seseorang itu.

"Ck sial!"

Kemudian ia kembali membalikkan tubuhnya berjalan menghampiri Senna, Ibran dan Rian yang masih berada di taman rumah sakit. Sebelum kembali menghampiri mereka Alvaro memilih untuk membeli minuman.

"Hahahaha terus sekarang gimana nasib nya si Syahrul?" Tanya Senna dengan mata berkaca-kaca.

"Ya sekarang dia nginep di rumah si Kevin udah dua hari," jawan Rian.

"Mereka tuh suami istri sebelas dua belas enggak ada bedanya si sama-sama stres," saut Ibran.

Alvaro meletakkan minuman di hadapan mereka kemudian ia duduk di sebelah Senna lalu ia membuka jas dokternya dan memakaikan di tubuh gadis itu. Senna melirik tersenyum manis. Rian dan Ibran tengah meneguk minuman tersebut.

Butterfly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang