21🦋~Butterfly~

116 75 15
                                    

Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maaf

Follow, Vote and coment

Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian

.
.
.
.
.
.
.

❣️ HAPPY READING ❣️

Alvaro terbangun saat cahaya matahari menyusup lewat gorden jendela yang terbuka pagi ini. Perlahan Ia membuka mata mengerjap beberapa kali untuk beradaptasi dengan cahaya. Ia melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan bagi, lantas ia segera Membuka selimut dengan asal, laki-laki itu berjalan ke arah kamar mandi. Alvaro mencuci muka karena ia sudah sangat telat. tak butuh waktu lama ia segera mencari baju dan celana. Setelah rapih semuanya ia langsung berlari kecil lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Hari ini jakarta tidak terlalu macet jadi Alvaro bisa cepat sampai ke rumah Senna, di tepi jalan banyak pengendara sepeda dan orang yang sedang berjoging. Tidak butuh waktu lama akhirnya Alvaro sampai di depan rumah gadis itu.
Senna yang tengah terduduk di kursi langsung bangkit setelah melihat mobil Alvaro. Senna tersenyum kemudian berjalan lalu masuk ke dalam mobil itu.

"Selamat pagi peri cantiknya aku," ucap Alvaro sembari tersenyum ke arah Senna.

Alvaro menodongkan tubuhnya memakaikan sabuk pengaman untuk Senna. Detak jantung gadis itu terasa hampir copot. Setelah memakaikan sabuk pengaman Alvaro tersenyum sambil merapihkan rambut Senna.

Cup

"Bibir kamu terlalu menggoda," ucap Alvaro kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kita mau kemana Kak?" Tanya Senna.

"Mau unboxing kamu," jawab Alvaro.

"Apa si aku masih kecil," ucap Senna sebal.

"Kamu udah besar sayang," ucap Alvaro lalu menatap payudara Senna sambil tersenyum. Kemudian ia kembali berfokus ke depan. Sesekali ia mencium tangan gadis itu kemudian ia meletakan tangan Senna di bawah perutnya.

"Ini apa kak?" Tanya Senna sok polos.

"Itu masa depan saya," Alvaro tersenyum cengengesan.

Senna menarik nafas dalam lalu menghembuskannya pelan. Senna menoleh memperhatikan ekspresi wajah Alvaro, Senna berpikir Alvero sedang merasakan kenikmatan, sebenarnya Senna ingin melepaskan tangannya namun Alvaro tidak mengizinkan dan membiarkan tangan Senna berada di bawah perutnya.

"Kak?"

"Kenapa sayang?"

"Hm."

"Enggak apa-apa biarin kaya gini, saya nyaman."

Alvaro menghentikan mobilnya di tepi jalan kemudian ia membuka sabuk pengaman dan mendekati wajahnya ke wajah Senna. Kemudian Alvaro memejamkan mata dan mulai mencium bibir kenyal gadis itu sambil meremas twins ball. Laki-laki itu mulai membuka kancing baju Senna.
Perasaan Senna campur aduk sebenarnya ia juga menikmati namun bagaimana setelah ini. Apa mungkin ini yang di sebut hubungan dewasa.

"Ahhhkk," desah Senna.

"It's okay baby, I will take responsibility," ucap Alvaro kemudian kembali melumut bibi Senna.

Beberapa menit kemudian Alvaro melepaskan ciumannya kemudian ia berfokus meremas twins ball membuat Senna terbakar gairah. Jalan itu memang sepi tidak banyak pengendara yang melewati jalan itu.

Butterfly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang