36🦋~Butterfly~

117 69 115
                                    

Ikuti terus cerita ini sampai ending
Jika ada ke samaan nama
Tokoh dan tempat
Mohon maaf

Follow, Vote and coment

Ramaikan setiap paragraf
Dengan komentar kalian

.
.
.
.

❣️ HAPPY READING ❣️

Senna menjerit saat punggung dan kepala bagian belakangnya terbentur ke dinding oleh Alvaro. Gadis itu menatap takut pada laki-laki itu, tangannya bergetar hebat saat Alvaro mencekik leher Senna membuat ia susah bernafas. Alvaro menghela nafas berat lalu melepaskan cengkeramannya membuat Senna terjatuh dengan nafas ngos-ngosan.

"Jangan kak," ucap Senna menggelengkan kepalanya. Alvaro membawa tubuh gadis itu ala bridal style kemudian menjatuhkan tubuh Senna di atas kasur.

"Maafin aku Ayl, aku seperti ini karena aku cuma butuh kamu dengerin penjelasan aku," ucap Alvaro.

"Apa yang harus di jelasin lagi, semuanya udah jelas kak, CUKUP KAK, AKU ENGGAK MAU NGEJALANI HUBUNGAN SEPERTI INI, AKU INI CUMA DI JADIKAN PILIHANKAN BUKAN TUJUAN?"  Ucap Senna kemudian memposisikan tubuhnya berdiri menghadap Alvaro yang tengah duduk di tepi ranjang.

Alvaro tersenyum smirk. "Enggak sayang, kamu salah paham, aku sama Mita enggak ada hubungan spesial cuma sebatas sepupu," jelas Alvaro.

"Terserah, aku udah capek kak, kamu ke aku cuma nafsu kan? Aku ini apa kak hm? Selain itu mana kak mana, semua janji manis kakak itu bohong, sikap kakak yang buat aku enggak nyaman, benar ya seseorang akan terus berjuang ketika diawal aja, karena penasarankan? pas udah bosen bersikap enggak peduli, bahkan ngertiin aku juga enggak!" Jelas Senna yang sudah muak.

"Aku benar-benar minta maaf, mulai dari awal lagi ya hm? Aku mau jauh lebih baik lagi," ucap Alvaro.

"Enggak kak, hubungan sama kamu malah buat aku ngebatin," jelas Senna di sela tangisannya.

Alvaro bangkit kemudian melangkah dan kembali menjatuhkan tubuh Senna di atas kasur dengan kasar..Dengan penuh keberanian Senna langsung menendang alat vital Alvaro hingga membuat laki-laki itu meringis kesakitan. Senna berlari lalu memasuki lift.

Senna keluar dari gedung apartemen ia terus saja berlari karena ia takut jika Alvaro mengejarnya.

"Tolongin aku siapapun," lirih Senna.

"AAAAAAA!" Teriak Senna saat sebuah mobil hampir menabrak dirinya.

"Ayl?" Panggil Rian dan Syahrul bersamaan yang baru saja turun dari mobil itu.

"Tolongin gue," ucap Senna dengan nada suara gemetar.

"Lo kenapa?" Tanya Rian.

Senna tidak menjawab apapun ia malah berjalan dan langsung masuk ke mobil di kursi belakang. Syahrul memukul pundak Rian kemudian ia masuk kedalam mobil sedangkan Rian masih menatap sekeliling kemudian ia berjalan lalu masuk ke dalam mobil.

"Lo kenapa Ayl?" Tanya Syahrul.

Senna masih terisak takut. "Aaa-alvaro," ucap Senna gugup disela tangisannya. Kedua laki-laki itu membuka matanya lebar-lebar Rian mengepal kedua tangannya.

"Dia ada di apartemen mana?" Tanya Rian geram.

"Jawab Senna," tegas Syahrul.

"Di situ," jawab Senna sambil menunjuk salah satu gedung apartemen .

Butterfly (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang