“Bersatu adalah cara terbaik untuk menang!”
- Amora -Seorang perempuan menekan kepala laki-laki yang kini sudah babak belur, bahkan hidung dan mulutnya sudah mengeluarkan darah . Mereka shefa dan foster
"Ngeliat lo dari dekat malah bikin gue tambah jijik" ucap sheffa menatap foster dari atas sampai bawah
"Anak hasil hubungan gelap nyokap lo dan bokap gue, dan kelakuan lo yang gak terima karena anak selanjutnya yang melanjutkan dirtyblood adalah gue bukan lo! sehingga lo dan nyokap lonte lo itu berani bunuh anggota dirtyblood bahkan bokap gue"
"Ohh lo udah tau ya?" Kemudian foster terkekeh lemah menatap sheffa yang masih bertahan dengan wajah datarnya
"Lo memang pintar sheffa, tapi.." tubuh shefa rasanya tak bereaksi untuk tiga detik, ia menjauh dari foster yang tersenyum miring berhasil menancapkan pisau dengan ukuran sangat kecil ke pinggang lengan sheffa
" Akh.. shhh" rintih shefa mulai ambruk
Foster akan tertawa tapi tubuhnya juga ikut ambruk karena selang beberapa detik setelah sheffa ambruk di kakinya, gadis itu mulai bangkit kembali
menancapkan pisau itu kembali ke lehernya" Tch.. pisau sekecil itu ga akan bikin gue ngerasa sakit bodoh!" Hardik sheffa tersenyum miring menatap darah di leher foster yang tak kunjung berhenti
Meisya yang melihat itu memeluk foster dan membantu melepaskan pisau itu dari lehernya, ia menatap ke-tiga perempuan yang berdiri di hadapan mereka dengan angkuh itu dengan tatapan membunuh
Tampak dari kejauhan 2 laki-laki menghampiri tubuh foster yang farza, akilla , diva dan safira yang berada di gedung lantai dua menghalang anak2 dirtyblood masuk ke arena
Lantai bawah sudah dikunci sherina dengan kuat dan satu-satunya jalan mereka hanya melompat dari lantai dua
Arghh... Akilla meringis saat badannya terhempas dan berguling melewati tangga hingga ke lantai bawah
" Kil?!" Panik diva menatap akilla yang sudah pingsan di bawah dan terinjak-injak oleh anak-anak dirtyblood
Diva yang akan menghampiri akilla yang sudah terkapar dibawah malah dibuat linglung oleh pukulan dari seorang laki-laki di kepalanya , tapi sebelum matanya mulai tertutup ia dapat melihat seorang gadis dengan masker dan jubah hitam menutupi tubuhnya membawa akilla pergi
" Oy, diva!!" Teriakan farza sempat masuk ke indra pendengarannya sebelum ia benar-benar pingsan tak sadarkan diri
Farza membuka jaket yang ia kenakan dan meninggalkan tank top hitam yang menutupi tubuhnya, rambut yang semula nya di gerai kini ia ikat
Bugh!bugh!!
Pukulan demi pukulan terus mengenai lawannya, tak lupa tendangan keras di beberapa area yang sudah ia tandai . Farza tak boleh sampai lengah, karena amora berada di tangan mereka yang masih tersisa sekarang
Diva menghantam dua perempuan yang ingin menyerang farza dari belakang ,ia tanpa belas kasihan menginjak dada besar dari perempuan tersebut hingga memohon ampun
"Jablay kayak lo emang pantes di giniin" sinis diva berlari menuju jendela samping untuk menghalang pasuka dirtyblood yang beberapa sudah masuk ke arena
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA the next generation (End)
RandomBagai mana seorang perempuan yang memimpin suatu geng motor? Bahkan anggota nya dominan perempuan tangguh yang diberi kepercayaan untuk melanjutkan geng tersebut. Panggil mereka Amora Geng motor yang sudah berdiri puluhan tahun itu di operasi kan la...