PART 35

354 17 1
                                    


“mey Lo dapet kiriman tuh” ucap Anton menghembuskan asap rokok dengan tangan memegang segelas kopi

“siapa?”

“mana gw tau”

Meyra berjalan menuju keluar apartemen , didepan pintu terdapat kotak kecil dengan pita merah cantik menghiasinya
perlahan ia membawa kotak tersebut kedalam untuk mengetahui isi didalamnya. Anton nampak tertarik dengan kotak tersebut

Didalam kotak tersebut terdapat pistol yang sama persis dengan milik keluarga Cassano. Anton dan meyra saling menatap satu sama lain mengambil pistol mereka dan membandingkan nya dengan yg di dalam kotak

“sialan! Kita di tipu”

_________________________________

Bina membuka kamar nya dengan tatapan yang tak terbaca
Ia merebahkan tubuhnya sambil memejamkan mata yang sudah berkaca-kaca, dia menyesali perbuatannya yang menjebak vano waktu itu

penyesalan selalu datang di akhir bina”

“emm kak sherr..”

Bina mengusap air matanya lalu menoleh kearah pintu kamar yang tak terkunci dan terbuka lebar menampilkan Meisya dengan ekspresi gugup

“gausah panggil kakak,kita seumuran. Masuk!”

Meisya masuk menutup kembali pintu kamar dengan warna putih itu
Ia dan bina tinggal di rumah yang sama dengan kamar yang berbeda, ia takut mengganggu bina tapi ia juga mau berbagi keluh kesahnya

“ada apa?”

“aku mau cerita,boleh gak?”

“cerita aja”

“aku lagi jatuh cinta hehe”

“sama siapa?perasaan Lo dikamar Mulu dah” jawab bina di sertai kekehan

“kemarin tuh kann ada tukang paket nganter kotak buat Nana terus aku ngeliat dia jalan sambil ngeliatin rumah kita , dia gantengg bangett aku sampai gak berkedip”

“Tunggu.. kotak?Nana?”

“aku panggil kamu Nana ajaa”

“kotak apa Mei?” tanya bina khawatir

Tanpa menjawab apapun Meisya membawa bina ke dapur untuk melihat isi dari kotak tersebut
Didalam nya ada undangan+aksesoris
Siapa sangka undangan itu adalah undangan acara 4bulanan kehamilan istrinya vano

“gw kira apaan. Tapi gw ngerasa bersalah banget sama dia, kalau dia tau yang sebenarnya dia bakalan benci banget pasti sama gw”

“katanya dari vano adijaya” ucap Meisya memakan sepotong buah anggur

“lo tidur duluan di kamar, gw mau nonton Netflix diluar”

“ikutttt”

Saat di pertengahan film telfon rumah berbunyi nyaring menghentikan acara nonton mereka
Bina mengangkat telfon itu pelan karena Meisya yang sudah tidur di awal film

'yaa?'

Na, markas kebakaran,anak² yang jaga Markas dibawa ke rumah sakit karna kebakaran nya dari luar

'gw kesana sekarang '

Bina menyambar jaket dan kunci motor nya diatas nakas
Ia sudah tak habis pikir lagi dengan masalah ² yang ada dan dia sudah tau siapa pelakunya, siapa lagi kalau bukan meyra yang tak terima di bodohi

“ada yang terluka parah?”tanya bina mengumpulkan anggota 2

“kita semua aman kok, cuma Darren tadi nginep disini trus pas kebakaran dia udah gak ada”

“darren? Dia ngapain kesini?”

“nunggu Lo Na, dia mau Lo bawa dia ke meyra” jawab keyra

“untuk saat ini kita bubar dulu, kalian semua kumpulin jaket dan apapun yang bersangkutan dengan Amora. Gw gak mau kalian kena imbasnya dari masalah gw”

Semua anggota ² menatap bina yang tampak lelah, Jordi selaku pemimpin markas menatap bina lama “masalah Lo masalah kami juga na , kita udah gak butuh ketua kayak meyranjing itu. Dan kita bakalan sepakat buat ganti dia jadi Lo
Lo berhak dapet jabatan ketua ”

“gw ditunggasin buat jadi perisai Amora dari awal dan gw gak bisa ninggalin jabatan gw sebelum tugas gw selesai ngejaga Amora!”

“lo udah selesai na, tugas Lo untuk jagain Amora udah lebih dari selesai” jawab Jordi

“bener , Lo harus mimpin kita na kita harus bisa bangkit lagi tanpa 'dia' ” sambung keyra yang di angguki semuanya

“kita semua percaya sama Lo na” ucap jellsy

“jangan kecewain kita” fara menatap penuh harap

Bina menatap semuanya sendu, dia tak seharusnya mengambil jabatan yang harusnya dimiliki meyra yang notebene nya itu sahabatnya sendiri
Meyra sangat ingin menjadi seorang ketua , dari ketua OSIS , ketua kelas
Dia tak pernah mendapatkan nya tapi ia mendapat 1 yaitu Amora

“gw gak mau ngambil jabatan meyra..”

“tap—

“gw udah banyak ngerebut semuanya dari meyra, dia yang seharusnya dapetin jabatan OSIS tapi gw Dateng dengan senyuman polos gw dan ngerebut nya, dan di saat itulah semuanya berubah dia mulai egois akan semuanya

Semuanya salah gw, masalah ini terjadi karena gw yang memperpanjang nya”

“meyra gak benci Meisya karena ngebela Dinda, tapi dia benci Meisya karena Meisya selalu di prioritaskan oleh Tante gladis dan om Agra dulu
Dan sebentar lagi dia akan membalas kan dendam nya pada dinda”

“HAH?!!” semua kaget mendengar ucapan bina

“setelah dia bunuh Dinda dia akan langsung nyerang kita, jadi gw mohon kalian semua istirahat dan ngumpulin energi dulu untuk peperangan besar ini. Denger, dia gak sendirian tapi dia bersama kalian! Kalian akan di jadikan alat oleh meyra nanti”

“kita mana mau” ucap jellsy

“yakin?udah ada 2 penghianat disini”

Semua menatap satu sama lain terkejut mendengar hal tersebut ini kejutan yg bertubi²

Bina menunjuk 2 laki² disudut yang hendak melarikan diri

“kurung 2 orang itu di ruang bawah tanah dan Lo Jordi! Lo tau tugas Lo kan?”tanya bina tegas yang di jawab anggukan oleh Jordi

“bubar!!”

“dimana Lo tau mereka penghianat?”
Tanya diva

Dian maju beberapa langkah “ dari tato ular mereka kan na?”

“tato ular?” desis keyra bingung

“tatonya mirip sama meyra yang ada di Deket telinga,kalian semua tau kan kalau anak Amora gak boleh Makai tato ular,dan mawar kan?” bina melenggang pergi sambil melambaikan tangan pada 4perempuan yang sedang shock berat







AMORA the next generation (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang