Apakah perjuangan gue selama ini, masih kurang di matanya? – Dinan
———
Jiwa terbelenggu cinta yang fana, untaian kalimat yang dirangkai tidak dapat terucap, deraian air mata tidak bisa menahan kasih untuk tidak pergi. Apalah daya, ketika hati dinomorduakan oleh pasangan karena perempuan lain.
Dinan mematung di tempat, suaranya tercekat saat melihat perempuan yang selama ini selalu berada di antara ia dan Saka, sedang berdiri dengan senyum manis dan mata sembab menatap Saka lirih.
"Aluna? Kok, kamu di sini? Kamu nggak sekolah?" tanya Saka heran. Ia memegang kedua pundak sahabat kecilnya. "kamu kenapa? Ada yang usilin kamu?"
Sahabat Saka itu mendongak, menyelami pikiran lelaki yang selalu menjaganya sejak kecil lalu meraih lengannya dan meletakkan sebuah benda berwarna putih merah muda berbentuk panjang dengan garis dua.
"Maksud kamu?" Saka melihat benda di tangannya terkejut bukan main. Ia langsung melihat Dinan dan perempuan itu menatapnya tidak percaya sambil menutup mulut.
"Tunggu, nggak gitu, Sayang," ucapnya terbata-bata ia menahan kepergian kekasihnya. "kamu boongan kan? Iya kan, Aluna? Nggak mungkin secepat ini. Pasti bukan anak aku kan? " Saka panik, ia menodong Aluna dengan banyaknya pertanyaan.
Nggak mungkin dia hamil secepet itu. Kami baru melakukannya beberapa minggu lalu.
"Cuma sama kamu, Saka. Aku kasih semuanya cuma ke kamu," tutur Aluna tidak berdaya. Ucapan Saka seolah menuduhnya melakukan hal tersebut dengan orang lain juga.
"Apa salah aku, Saka?" Tangis Dinan pecah, suaranya berubah sendu, kepalanya tertunduk lesu. "aku selalu ada setiap kamu butuh, aku maklumin semua sifat kamu, aku rela ngejar kamu supaya kamu nggak marah lagi ke aku, aku rela nurunin ego demi bisa sama kamu terus, aku selalu pertahanin kamu di saat banyak orang bilang kalau kamu nggak pantes diperjuangin. Aku rela nahan semuanya supaya hubungan kita bahagia, Saka. Aku rela, Saka. Hanya karena aku nggak mau mengikuti keinginan bejat kamu, apa berarti kamu boleh ngelakuin itu sama perempuan lain?"
Kaki seolah tak dapat menahan bobot tubuhnya, ia terduduk menangis sesenggukan. Rasa sakit meremas jantung, ia memukul-mukul dada sesak.
Setiap kenangan terlintas bagai kaset rusak, jutaan kalimat manis terngiang-ngiang bak alunan menyiksa."Sayang, aku bisa jelasin semuan ...,"
"Kamu tau nggak secinta apa aku sama kamu? Bagaimana sulitnya aku berusaha kuat demi menghindari kata putus di antara kita? Apa kamu tau sakit yang aku rasain ketika ditinggal pergi pacar demi perempuan lain! Nggak cuma sebulan dua bulan aku berjuang."
Semuanya berawal beberapa minggu lalu saat Saka mengantar Aluna pulang, baju mereka basah kuyup dan tidak ada seorang pun selain mereka berdua. Awalnya tidak ada apa-apa, hanya sekedar mengeringkan baju dan mengelap tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Cinta Memperdaya (Done)
Teen FictionDinan cantik, tapi bodoh ketika jatuh cinta. Dinan perempuan, tapi rela merendahkan diri demi cinta. Dinan anak pertama, tapi rela mengalah demi sang kekasih. Saka adalah hidup dan dunianya. "Lo tuh kenapa sih bego banget jadi cewek? Saka itu cuman...