20

21 5 10
                                    

CERITA DENGAN GENRE THRILLER, MISTERI, DAN DARK ROMANCE.

PERINGATAN: BANYAK SEKALI ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN KASAR, ADEGAN BERDARAH, DAN LAIN SEBAGAINYA. DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA BISA BERTINDAK BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI. PEMBACA DIHARAPKAN BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS DEMI KENYAMANAN MASING-MASING.

CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA, SAMA SEKALI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN APA PUN.

SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA.

SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||• EPISODE 20 •||
.

.

.

Zayyan menghabiskan malam itu dengan membaca beberapa buku yang cukup berguna. Dalam satu malam, dia berhasil menyelesaikan tujuh buku. Beberapa buku di antaranya membahas tentang ilmu psikologi dan anatomi manusia. Karena terlalu sibuk bertugas di tengah malam, akhir-akhir ini Zayyan jadi jarang untuk menamatkan buku yang pernah dibeli olehnya. 

Padahal dia masih membutuhkan banyak hal untuk dipelajari. Semakin banyak hal yang dia baca, maka pengetahuan Zayyan akan semakin meningkat. Dengan begitu, kinerja yang dihasilkan oleh Zayyan juga ikut berkembang pesat.

Di antara ruang tamu, ditemani oleh secangkir kopi hitam, ekor mata Zayyan memicing sejenak. Melirik jam dinding yang tampak tergantung. Jarum jam telah sempurna menunjuk pada angka lima. Malam yang sepi perlahan tergantikan oleh pagi yang ramai. 

Beberapa kokok ayam jantan pun mulai terdengar lamat-lamat. Disusul oleh suara azan subuh yang memanggil jamaahnya untuk menunaikan kewajiban. Dalam posisi terbaring, Zayyan membuang napas lelah. Menutup sampul buku dan meletakkannya di atas meja. Bahkan setelah dia membuang waktu dengan bacaan pun kepalanya masih terasa sangat berisik. 

Zayyan memikirkan banyak hal, walau dia sendiri juga kebingungan. Sebenarnya dirinya itu sedang kenapa? 

Dia merasakan banyak keraguan, ketakutan, dan kecemasan. Seolah Zayyan sedang mengkhawatirkan sesuatu yang serius. Padahal selama ini, Zayyan selalu merasa optimis pada segala perkara yang dilakukan olehnya. Namun, kenapa sekarang dia malah merasakan hal seperti ini? Apa ada sesuatu hal yang salah? 

"Kayaknya aku mulai gila deh," Zayyan bergumam di tengah keheningan yang mengelilingi. Mencoba bangkit dan mengubah posisi berbaring. 

Daripada Zayyan memikirkan hal yang tidak perlu, akan jauh lebih baik jika Zayyan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sebelum dia mengunjungi sekolah, Zayyan juga sudah mengatakan bahwa akan mengantarkan Maya terlebih dahulu untuk pulang ke rumahnya. Ya, baiklah. Dia akan melakukan satu kebaikan pagi ini. Zayyan harap, itu tidak akan menyeret dirinya pada masalah yang merepotkan. 

Pukul 05.30 pagi. Zayyan baru saja selesai untuk bersiap. Menginjakkan kaki di antara lorong ruangan, Zayyan membuka pintu kamar. Melangkah maju mendekati posisi Maya yang saat ini sedang tertidur pulas. Anak itu bahkan tidak terganggu dengan keributan pagi. 

Malam yang Mengintai [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang