21

31 1 0
                                    

---

“Serahkan Kyuubi dan matilah di dunia ini!” Tobi mengancam tanpa memperhatikan kata-kata Naruto. Dengan gerakan cepat, Tobi maju untuk menyerang.

“Aku bukan Menma!” teriak Naruto, sambil berlari dan melemparkan kunai ke arah dahi Tobi. Saat kunai itu meleset dan tidak menembus kepala Tobi, Naruto merasakan sensasi Déjà vu. Peristiwa 16 tahun yang lalu seolah terulang kembali.

Meskipun kunai tidak mengenai Tobi, Naruto melakukan hal yang sama seperti ayahnya 16 tahun lalu—menyerang dengan Rasengan setelah kunai ditempatkan. Karena Naruto tidak bisa menggunakan Hiraishin, ia mengandalkan kecepatan dan loncatan biasa.

BLLLLAAARRR!!! Rasengan yang kuat mengenai tubuh Tobi, menciptakan ledakan yang membangkitkan kembali rasa Déjà vu dalam diri Naruto.

“NAMAKU NARUTO!!!” teriak Naruto dengan penuh semangat, suaranya bergema di sekitar.

Serangan Naruto terbukti sangat hebat, cukup untuk membuat Naruto dan Tobi yang berada dalam tubuh pria berambut hitam terlempar. Sakura segera berlari dan membantu Naruto berdiri, terlihat cemas dan khawatir.

“Sudah 16 tahun sejak aku merasakan jutsu ini...” ucap Tobi yang kini keluar dari tubuh pria berambut hitam itu, diiringi dengan sinar ungu yang menciptakan efek petir di sekelilingnya.

“Madara... kau masih...!!??” ucap Minato yang tampak terkejut, matanya melebar.

“Tapi kali ini...” Tobi melanjutkan, mengeluarkan rantai-rantai dari tangannya, sama seperti yang ia gunakan melawan Minato 16 tahun yang lalu. Tobi melangkah maju dengan kecepatan penuh, siap menyerang Naruto.

TIINNNGGGG!!

Sebuah kunai bercabang tiga menepis rantai-rantai Tobi dengan kekuatan yang mengesankan. Tidak lain adalah Minato Namikaze, yang datang bersama Kushina, siap siaga di sampingnya.

“Minato-sama! Kushina-sama!” Sakura berseru, terkejut dan lega melihat kehadiran mereka.

“Bagaimana bisa kalian kesini?” tanya Tobi dengan nada penuh kejutan.

Kushina tersenyum, “Itu karena kunai Minato!” Menunjukkan kunai yang sebelumnya tertancap di tanah.

Naruto tiba-tiba ingat, sebelum berangkat ia sempat menarik kunai Minato dari tempatnya, dan kunai itu ada di peralatan senjatanya.

“Walau kau bilang kau bukanlah Menma kami, kau tidak merasa asing bersama kami...” ucap Minato dengan nada penuh makna.

“Apa ini suatu hubungan juga?” tanya Tobi dengan nada sinis. “Baiklah. Aku akan membiarkan Kyuubi ada padamu untuk saat ini.” Saat Tobi mengatakan ini, Naruto berlari dan melemparkan kunai ayahnya tepat ke arah mata Sharingan Tobi. Kunai itu mengenai sasaran, dan mata Sharingan Tobi pecah. Mungkin karena ini hanyalah dunia ilusi.

“Siapa pria itu?” tanya Minato, masih kebingungan.

“Dia hanyalah seorang penghasut. Dia melempar kami ke dunia ini, itulah mengapa hal-hal aneh terjadi!” ucap Naruto dengan penuh kelegaan.

Mereka semua menatap pria berambut hitam yang terbaring lemas di tanah. Tiba-tiba, pria itu diselimuti oleh sinar hijau yang berkilauan, mirip dengan efek petir.

Kushina berlari mendekat dengan cemas. Pria berambut hitam itu berubah menjadi wujud aslinya, dan ternyata dia persis seperti Naruto.

“Menma!” seru Kushina dengan penuh haru. Ternyata, dia adalah Menma di dunia ini—pria berambut hitam itu. Minato juga mendekat, matanya penuh ketidakpercayaan.

“Jadi...” ucap Minato, mencoba mencerna situasi ini.

Naruto membalikkan tubuhnya. Tiba-tiba, tubuhnya dan Sakura diselimuti oleh cahaya putih yang semakin lama semakin terang.

ROAD TO NINJA : Naruto The MovieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang