LHR| 39 Hate to Love

100 19 1
                                    

Dedaunan pohon di depan kantor peradilan kembali gugur, musim kemarau kembali datang menggantikan musim hujan kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dedaunan pohon di depan kantor peradilan kembali gugur, musim kemarau kembali datang menggantikan musim hujan kemarin. Keisha yang tengah melamun seorang diri terkejut kala seseorang menepuk punggungnya memecah sunyi yang sedari tadi menemani. Ia dapati Kevin yang memandangnya kesal.

"Lo datang tapi gak masuk ngapain coba? Lo harusnya lihat tadi betapa serunya sidang terakhir Alden."

"Semua berjalan baik?"

Kevin mengangguk beberapa kali, "Tentu, seperti yang diharapkan dari seorang Kevin si pengacara handal pasti akan menunjukkan performa luar biasa di tiap sidangnya."

Keisha memutar bola matanya, "Harusnya gue beneran jadi jaksa waktu itu buat mematahkan kesombongan lo ini."

Kevin tertawa terbahak, "Jangan lah, lo jadi pimpinan Candrakanta aja, gue gak mau persaingan kita waktu di kelas dulu berlanjut juga di dunia kerja, sungguh melelahkan, ga apa-apa gini aja gue jadi pesuruh lo aja dan lo jadi klien gue, ikhlas gue."

Keisha menggeleng kecil lalu menepuk pundak sahabatnya itu, "Lo bukan pesuruh gue, gue juga bukan klien lo, kita kan sahabat."

Kevin tersenyum kecil membalas ucapan melow Keisha, ia benar-benar bahagia dapat membantu masalah sahabat lamanya itu, "Alden sudah resmi bebas dari dakwaan dan akan mendapat pembersihan nama tapi tetap harus membayar kerugian karena dianggap lalai selama memimpin Link TV begitupun Candrakanta dan beberapa pemegang saham Link TV, untuk Vidya Anna dan Hara sudah pasti akan ditahan mereka akan mempertanggung jawabkan semua yang sudah mereka lakukan."

"Finnaly, thank you so much Kevin." Keisha sangat lega mendengarnya akhirnya semua benar-benar berakhir rasanya lelahnya beberapa hari terakhir benar-benar terbayar tuntas. 

"Alden ditawari untuk bicara sama para ular betina untuk minta kompensasi atau apapun karena sudah menipu dan mencemarkan nama baiknya tapi Alden nolak, dia bilang gak pernah mau ketemu mereka lagi, yang semangat banget malah Ardella sama Arvin, Alden kalau gue lihat masih kaya kehilangan separuh jiwanya deh, ga seperti bayangan gue waktu dia divonis bebas, maksud gue harusnya dia exited  gitu loh divonis ga bersalah ini malah lempeng aja. Kenapa ya dia?"

Keisha hanya terdiam mendengar itu, ia belum pernah lagi melihat lelaki itu sejak perceraian mereka, ia pun tak tahu apa yang sekarang ada di pikiran lelaki itu.

"Lo gak mau nyamperin dia? Dia lagi sama Ardella dan Arvin. Keisha, one more time, gue tanya lagi lo gak mau balik sama dia?"

Keisha masih saja terdiam tak menjawab apapun dengan tatapan kosong menatap dedaunan yang tertiup pasrah. 

"Woi Den, nih Keisha di sini, terima kasih lo sama dia, cinta banget kayanya si mantan sama lo, sampai segininya bantuin lo."

Keisha terlonjak kaget melihat perilaku Kevin, kini lelaki itu melambaikan tangannya pada seseorang di belakang mereka. Lelaki dengan kemeja putih berwajah sendu yang kini berjalan mendekati mereka. Benar kata Kevin, kenapa dia tidak terlihat sedikitpun euforia? Dia gak bahagia bebas? Dia sedih Hara di penjara? 

Love Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang