LHR| 31 Luka Lama

153 12 2
                                    

Matahari baru saja naik, jam kerja pun belum dimulai tetapi gedung megah AM Group sudah sangat gempar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari baru saja naik, jam kerja pun belum dimulai tetapi gedung megah AM Group sudah sangat gempar. Petugas kepolisian memenuhi setiap sudut berjibaku dengan rak-rak berisi berkas-berkas penting milik perusahaan. Karyawan yang baru saja datang untuk bekerja terpaksa hanya menonton tidak dapat bekerja karena seluruh komputer pun tak luput dari pemeriksaan. Alden baru saja tiba, padahal hari itu ia berencana datang ke kantor agak siang karena mengurus berbagai hal akibat berita panas semalam, namun ia terburu-buru datang pagi itu untuk menemukan fakta pahit.

"Dengan Bapak Alden, berdasarkan laporan yang kami terima Anda kami minta untuk ikut kami mengikuti investigasi."

Rasanya ada batu besar di pangkal tenggorokannya, ia sudah menduga kemungkinan terburuknya. Namun tidak menyangka pula seumur hidupnya ia akan berada di fase ini.

"Saya akan kooperatif, namun izinkan saya menghubungi seseorang."

***

Penangkapan Alden tentu menimbulkan kekacauan dalam perusahaan. Berita mengenai skandal pribadi maupun perusahaan terus ramai dibicarakan, berita semakin meliar sampai pemberitaan Arnold yang membuang adik perempuan satu-satunya muncul. Saham AM Group sudah mencapai titik terendah dalam sejarah sejak berdirinya.

"Saya rasa AM Group perlu sosok baru untuk mengembalikan citra perusahaan."

Ardella menatap tajam seorang direksi yang menyampaikan ide gila yang tak pernah ia bayangkan. Apa ini, lelaki paruh baya itu sudah sangat lama mengabdi pada ia dan keluarga, duri dalam daging kah orang ini?

"Bukankah saat ini sebaiknya kita memikirkan bagaimana caranya AM Group lepas dari masalah ini?"

"Bukti yang mengarah pada Bapak Alden sudah sangat kuat, lagi pula selama ini kerja Pak Alden tidak begitu baik, sudah saatnya kita mengganti citra AM Group bukan dipimpin oleh lelaki haus wanita."

Ardella merasa sangat sangat sakit hati, namun ia tak bisa berbicara banyak, ia sendirian di sana karena sebagian besar dewan direksi dan pemegang saham tampak mengangguk setuju.

"Lalu siapa?" tanya salah satu pemegang saham.

"Saya mengajukan Ibu Anna keponakan perempuan Bapak Arnold."

Ardella spontan memukul meja, "Anda gila! Bagaimana bisa mereka menjadi pimpinan? Mereka tidak memiliki hak!" sentak Ardella menunjuk wajah Anton yang duduk tenang tanpa ekpresi gentar sedikit pun.

"Apa salahnya Bu Ardella? Mereka masih termasuk keturunan Pak Mahendra. Tidak mungkin menarik kembali ke Pak Arnold karena kesehatan beliau yang tidak memungkinkan untuk menghadi masalah seberat ini, tidak juga Anda karena Anda pasti akan sangat sibuk mengurus masalah hukum Pak Alden. Kita butuh seseorang yang akan komitmen fokus pada AM Group. Lagi pula Anda tidak mungkin mengajukan Pak Arvin, kan?" tanya Anton melirik seseorang yang setiap rapat akan duduk di area paling pojok tak terlihat dengan senyum meremehkan.

Love Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang