LHR | 14 Jawaban

258 30 30
                                    


Sudah lewat tiga jam Alden keluar, katanya mau belanja bulanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lewat tiga jam Alden keluar, katanya mau belanja bulanan. Tapi rasa-rasanya belanja bulanan seharusnya tak selama ini. Biasanya juga paling lama satu setengah jam itu pun kalau belanjanya bukan di Singapura. Begitulah kira-kira umpatan-umpatan yang berputar di pikiran Keisha. Gadis itu masih terduduk di meja makan menunggu Alden. Seperti kata lelaki itu, untuk menunggunya pulang.

Keisha sempat meringis saat mendengar perutnya yang berbunyi. Matanya menatap sendu dua piring spageti di atas meja. Ah ia ingin sekali menghabiskan semuanya sekarang, mereka semua tampak lezat. Keisha menjatuhkan kepalanya di meja makan mulutnya bergerak-gerak kecil, yang pasti itu semua menyematkan banyak sumpah serapah untuk Alden.

Saat mendengar pintu rumah yang terbuka, secara spontan Keisha duduk tegak. Terlihat Alden yang membawa banyak kantung belanjaan. Keisha sampai bingung Alden habis belanja bulanan apa ngerampok, ia yakin supermarket tempat Alden belanja pasti habis stok gara-gara diborong Alden. Ini nih pelaku inflasi, jumlah barang bakal lebih rendah dibanding peredaran uang.

"Lo belanja di Singapura apa Dubai? Lama banget, mana banyak banget lagi," sindir Keisha.

"Beneran ya belanja tuh susah, bingung gue, satu barang banyak banget merknya." Keisha terkekeh, rasain, salah sendiri gak pernah mau tahu urusan rumah, bingung kan sekarang.

"Gue gak bisa bayangin gimana kalau kita cerai nanti, amburadul deh ni rumah." Ya andai nanti mereka benar-benar memutuskan berpisah, Keisha lah pihak yang akan meninggalkan rumah. Karena kediamannya sekarang murni milik Alden. Sedang Keisha kalau tidak membeli apartemen baru ya balik ke rumah orang tuanya. Pulangkan saja aku ke orang tuaku, terdengar seperti lagu lawas ya.

"Lah lo belum makan?" Alden melirik dua piring spageti di atas meja.

Keisha memutar bola matanya ke atas, "Lah kan lo bilang suruh nunggu lo, gimana si Milea!"

"Ya tapi kalau lo tahu gue lama pulangnya ya makan aja duluan, kalau maag lo kambuh gimana?"cecar Alden yang tanpa sadar terkesan nge-gas kalau kata anak sekarang. Keisha mengutuk otaknya, benar juga kenapa ia begitu menjadi penurut untuk menunggu Alden pulang, padahal kan tak masalah juga ia makan duluan, bodo amat sama Alden. Syukur udah dimasakin.

"Lah tau-tauan lo gue maag." Alden hanya diam lalu mengambil dua piring spageti itu, "Itu mau dibawa kemana?"

"Gue panasin dulu, lo kan bawel soal makan, suka makanan yang masih hangat, kan?"

Keisha mencebikkan bibirnya, bukannya terbalik? Alden yang bawel soal makanan, ga bisa makan-makanan terlalu pedas, terlalu asam, terlalu manis, gak suka makan-makanan yang banyak minyak dan di bakar terus alergi sama yang namanya kuning telur.

"Kapan gue bawel sama makanan? Lo kali!"

"Penyakit maag lo itu yang buat lo bawel, gak boleh terlalu pedas, terlalu asam ga boleh telat makan, tapi lo-nya bandel, lagian makanan hangat bakal lebih bagus buat ngisi perut kosong penderita maag kaya lo, jadi lo mending kalem, ga lama kok."

Love Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang