LHR | 7 Letupan Perang

228 34 10
                                    


Ruang meeting hotel Tulip tampak hening dan serius saat seorang lelaki berkaca mata dan berambut super klimis tampak sedang presentasi di hadapan pemilik perusahaan besar sekelas Alden, Keisha, Arvin, dan pengusaha lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang meeting hotel Tulip tampak hening dan serius saat seorang lelaki berkaca mata dan berambut super klimis tampak sedang presentasi di hadapan pemilik perusahaan besar sekelas Alden, Keisha, Arvin, dan pengusaha lainnya.

"Jadi saya menawarkan kepemilikan baru Stasiun Link TV." 

Para peserta rapat tentu cukup terkejut, stasiun TV itu sudah sangat besar mengapa tiba-tiba dijual?

"Kami butuh sokongan dana yang lebih besar untuk lebih berkembang."

"Memangnya apa goals yang ingin kalian capai sampai memutuskan hal ini?" tanya Keisha yang diangguki pengusaha lain dengan antusias.

"Tentu kami ingin program-program kami dikenal di luar negeri, membangun kerjasama dengan pengusaha yang memiliki produk dengan brand ternama, serta sistem penyiaran sekelas internasional, tentu kami akan sangat senang kalau AM Group tertarik," ucap lelaki itu lalu melirik Alden yang sedang memangku dagunya pada tangan yang bersandar di meja.

Sontak peserta rapat saling pandang, kalimat lelaki berkaca mata itu bisa dikatakan sangat jumawa dengan hanya menyebutkan satu perusahaan yang diharapkannya untuk bekerja sama.

"Gak bener nih," bisik Kevin yang kali ini mendampingi Keisha di rapat itu.

"Wah apa Anda tidak sadar ucapan Anda barusan sangat arogan," celetuk wanita dengan potongan rambut pendek sebahu, namanya Anna perusahaan miliknya memang tak begitu besar tapi ia cukup terkenal karena masih memiliki hubungan sepupu dengan Alden.

Lelaki berkaca mata itu hanya tersenyum sambil membenarkan letak kaca matanya yang sebenarnya tampak baik-baik saja, "Saya hanya ingin yang terbaik untuk Stasiun TV kami, bagaimana Pak Alden?"

Alden yang sedari tadi memangku wajahnya pada tangannya jadi mendongak menatap para peserta rapat yang penasaran dengan jawabannya.

"Akan kami pikirkan," jawab Alden diplomatis.

"Saya harap saya mendengar kabar baik dalam jangka waktu yang tak terlalu lama, karena kami tak yakin bisa menunggu lebih lama, untuk perwakilan dari perusahaan lain kami juga sangat membuka hubungan kerja sama yang baik kok."

--o--

Keisha mendengus kasar saat langkah kakinya memasuki area parkir harus terhenti karena melihat seseorang yang tak diharapkannya kini berjalan ke arahnya, ia bertanya-tanya dalam hati mengapa ia selalu bertemu dengan orang yang tak diharapkannya di area parkir? Konspirasi alam macam apa ini?

Sedang Kevin yang mengikuti Keisha sejak tadi hanya memandang bingung atasannya—Keisha dengan seorang wanita dengan rambut sebahu yang tadi sempat berbicara di pertemuan tadi. Setelah menggali ingatan lebih dalam barulah Kevin mengangguk paham, wanita di hadapannya ini adalah saudara sepupu ipar sahabatnya.

Love Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang