LHR| 35 Other Plan

78 18 1
                                    

Keisha masih termenung seorang diri di ruang kerjanya setelah melakukan tugas panjang hampir seminggu ini ia tidak tidur dengan benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keisha masih termenung seorang diri di ruang kerjanya setelah melakukan tugas panjang hampir seminggu ini ia tidak tidur dengan benar. Dari hard disk peach itu ia mendapat beberapa tambahan bukti yang dapat meringankan Alden. Di sana tidak hanya menyimpan sisi lain Alden tapi juga beberapa file penting yang sebenenarnya cukup berbahaya bila diungkan akan ada banyak yang terseret bahkan keluarganya sekalipun, tapi seperti yang ia katakan pada Arvin tempo hari, sekarang ini hanya melihat siapa yang akan dirugikan paling besar.

Keisha masih tidak habis pikir mengapa Alden memilih mengorbankan dirinya sendiri? Mengapa tidak meminta bantuannya? Mengapa terus menyimpan semua sendiri? 

Mereka bilang Keisha sangat beruntung dapat lepas dari Alden pada waktu yang tepat. Mereka tidak tahu Alden lah yang telah melepasnya lebih dulu dan ia tidak merasa seberuntung itu.

"Dasar nyuruh gue untuk jaga diri, tapi lo sendiri malah sebulol ini sampai jadi semenyedihkan ini. Bahkan password yang lo pakai malah pakai tanggal pernikahan kita, pernikahan yang udah nyakitin kita."

Lamunan Keisha buyar saat seseorang melangkah ke dalam ruangannya.

"Gue udah bilang kalian ga perlu lembur malam ini."

"Gue hanya menyelesaikan tugas gue, jangan terlalu khawatir, sedikit lagi semuanya selesai."

"Gue percaya sama lo Kevin."

"Lo tahu gue jarang kalah di pengadilan."

***

Persidangan sudah dimulai, Alden menjalani hari panjang yang bergelut dengan segala tanggung jawab selama ia memimpin AM Group dan menaungi Link TV. Tuduhan-tuduhan gila dari penggelapan dana sampai ekplotasi pegawainya sendiri terus dilontarkan. Alden tampak tetap tenang menjalani semuanya walau hanya seorang diri.

"Masih gak berubah, di mata mama yang paling penting hanya harta dan kekuasaan."

Ardella masih sibuk dengan segala siasatnya untuk mempertahankan diri. Kini ia telah berada berhadapan dengan Keisha.

"Tidak bisakan kamu kembali pada Alden atau setidaknya bersaksi bahwa tidak semua dari kami yang terlibat, jangan sampai AM Group jatuh pada orang yang tidak tepat."

"Anda masih bisa merekomendasikan Arvin yang selama ini hanya di luar manajemen, ia tidak akan terbukti terlibat langsung."

Ardela berdecih, "Dia tidak pantas, dia sama saja dengan Vidya dan Anna."

"Dia saudara sedarah Alden."

"Lalu siapa yang pantas? Siapa yang tersisa? Anda? Anda ingin memimpin AM Group."

"Tidak ada pilihan lain."

Keisha mendesah lelah, "Ma bahkan sampai akhir Mama tetap seperti ini, hari ini hari persidangan Alden, bukankah seharusnya Mama mendampingi dia?"

"Saya tidak punya waktu, banyak yang harus saya urus."

"Dengan mengorbankan Alden seorang diri?"

"Dia yang memilih jalan ini, bahkan dia menceraikan kamu, memang mau dia berakhir seperti ini. Memang sejak dulu dia tidak bisa diharapkan dia tidak pernah di pihak keluarganya sendiri."

"Alden berada dipihak kakaknya sendiri, Ma. Dia berusaha menjaga kalian semua, apa itu kurang? Dia selama ini selalu mengikuti mau Mama, sekolah di tempat yang Mama mau, menjauhi kakak yang dia sayang bahkan terikat pada pernikahan yang menyakitinya lalu apa lagi?"

Keisha berjalan ke arah sofa yang Ardella duduki, duduk di sisi wanita yan tampak tua dan lelah itu, "Mama sudah terlalu lelah, Papa juga sudah tidak baik-baik saja, lalu apa yang Mama cari lagi? Ma semua itu akan habis, hanya ada kehangatan keluarga yang tersisa."

Ardella meneteskan air matanya, "Mama gak rela apa yang Mama perjuangkan hancur begitu saja."

"Lalu Mama rela kehilangan anak-anak Mama? Anak yang Mama rawat sejak kecil?"

Bayangan Ardella melayang pada belasan tahun silam saat betapa bahagianya ia melihat Alden bisa berjalan untuk pertama kalinya, saat Alden pamer padanya karena berhasil juara kelas saat Arvin tiba-tiba demam tinggi dan ia menjadi sangat khawatir sampai-sampai ia yang sedang kunjungan kerja keluar kota, malam itu juga walau sangat lelah pulang hanya untuk memastikan keadaan anak itu. Ardella yang diam-diam marah sampai memecat asisten rumah tangganya bila tahu Arvin tidak mendapat makan malamnya karena dikucilkan asisten rumah tangganya akibat dianggap anak tidak sah. Ardella yang akhir-akhir ini merasa kesepian di rumahnya karena Arvin yang telah pergi.

Ardella membenci Kaimana dan segala hal tentang wanita itu. Tapi Arvin sudah terlanjur belasan tahun menjadi anak lelakinya. Naluri itu sudah secara alami hadir.

***

Hari itu publik kembali gempar setelah tiba-tiba saja nama Keisha Candrakanta yang muncul sebagai salah satu pemilik saham di Link TV sebelumnya telah dipastikan bahwa Candrakanta sudah memutus hubungan dengan AM Group.

Publik gempar karena diduga setelah ini Candrakanta mungkin saja akan terseret pada kasus besar ini. Sedang Keisha maupun keluarganya kini tidak dapat ditemui. Hanya asisten pribadi wanita itu yang tampak sibuk meladeni para wartawan dan pendemo yang menuntut Keisha untuk muncul dan bertanggung jawab bersama mantan suaminya. Publik tampak marah pada para konglomerat yang sepertinya mempermainkan orang bawah seperti ini.

"Oh waw semesta berpihak pada kita, sekali tepuk dua nyamuk yang kita jatuhkan."

Anna tampak tersenyum puas melihat para musuhnya yang stau per satu jatuh, "Hara apa kamu puas? Rivalmu akan segera dipenjara, tapi dia akan bersama kembali dengan lelaki yang kau halukan itu, bagaimana nasib anakmu itu," ejek Anna pada Hara yang kini duduk dengan cemas.

"Setelah ini apa rencana kita? Saya tidak ingin berlama-lama di sini, saya tidak ingin terlibat." tanya gadis itu. Gadis itu mulai takut melihat kasus ini yang mulai bergulir jauh tidak hanya Alden bahkan Keisha juga kemungkinan akan terseret ke penjara, dia takut karena sempat menjadi orang terdekat Alden ia pun akan terseret, apalagi selama ini bukti-bukti yang memberatkan Alden ia lah yang dan menyadurkannya pada Vidya dan Anna untuk dimanipulasi.

"Ah hanya segini perasaanmu ke Alden? Tidak mau membantunya?" Hara berdecih, dengan keadaan sekacau ini apa yang ia harapkan? Ia sudah hidup terpuruk sejak lama, harapannya bergabung dengan Vidya dan Anna untuk kebahagiaan.

"Tenang aku tidak akan melupakan jasamu, masalahmu akan saya urus setelah saya memimpin AM Group," ujar Vidya.

Yang paling bulol di cerita ini emang Alden deh walau casing nya playboy

Menyala cowok ijo-merah kuuu

Love Hate RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang